vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia | |
Di Mana Gereja Katolik Berada? | Gereja Vatikan II Tidak Katolik | Pintu Gerbang Neraka Tidak Akan Berjaya | Spiritualitas & Doa | Video-Video Penting Bruder Michael Dimond, OSB Salah satu devosi terpopuler dalam Sekte Vatikan II adalah devosi “Kerahiman Ilahi”. Jumlah pengikut devosi Kerahiman Ilahi pada tahun 2010 diperkirakan lebih dari 100 juta orang.
Devosi ini ditulis oleh Suster Faustina Kowalska yang meninggal di Kraków, di negeri Polandia, pada tahun 1938. Faustina mengaku-ngaku bahwa devosi itu diberikan oleh Yesus pada percakapan-percakapan yang diakuinya dilakukan bersama Yesus sewaktu ia menjadi seorang biarawati pada tahun 1930-an. Percakapan-percakapan ini dicatat oleh Faustina di dalam buku hariannya. Buku hariannya itu pada dasarnya terdiri dari 600 halaman yang memuat tulisan Faustina tentang bagaimana dia berkata bahwa dirinya mencintai Allah, klaim-klaimnya tentang bagaimana Allah mengasihinya dan betapa hebat serta kudus dirinya itu menurut Yesus. Menurut pembimbing rohani Faustina, pesan-pesannya itu diterima melalui
Faustina juga berkata:
Faustina mengklaim bahwa Yesus secara khusus menginginkan orang-orang supaya mengandalkan kerahiman-Nya. Dan demi melaksanakannya, Yesus memberikan Koronka Kerahiman Ilahi dan gambar Kerahiman Ilahi kepada dunia. Faustina juga berkata bahwa Yesus menginginkan Pesta Kerahiman Ilahi dirayakan pada hari Minggu pertama setelah Paskah. Koronka Kerahiman Ilahi, gambar devosi itu serta pestanya akan kami bahas di kemudian waktu dalam video ini. Sebelum kami membahas apa yang dikatakan Yesus menurut Faustina, berikut beberapa hal yang dikatakan Faustina tentang dirinya sendiri.
Menurut Faustina, segala sesuatu harus melayani dirinya. Pernyataan itu sungguh tercela.
Faustina juga membual tentang:
Bagaimanakah Faustina tahu bahwa tidak ada santa dari antara para suster lain dalam Ordonya? Apa mungkin Yesus menampakkan diri kepada seseorang untuk berkata kepada orang itu: “Engkaulah santa itu”? Atau apakah jauh lebih mungkin bahwa itu adalah Iblis yang menyamar sebagai Yesus yang berkata seperti itu, untuk membuat orang itu gembung dengan kecongkakan?
Faustina di sini menulis tentang mimpi yang dialaminya. Di dalam mimpi itu, ia dilaporkan berbicara dengan St. Theresia. Kepada St. Theresia di dalam mimpinya itu, ia bertanya:
Perhatikan bagaimana Faustina tidak ingin menjadi seorang santa saja – namun juga seorang santa yang diakui di dunia ini.
Pesan Faustina pada tanggal 8 Januari 1937:
Menurut pesan ini, Yesus akan menyelamatkan setiap jiwa yang mati pada hari itu. Dari antara orang-orang yang mati pada hari itu, tentunya kemungkinan besar ada orang Katolik dalam dosa berat, Protestan, Muslim, Yahudi, Buddhis, ateis dll. Namun menurut pesan ini, Yesus menegaskan bahwa Ia akan menyelamatkan mereka semua, meskipun mereka tidak berkonversi kepada iman Katolik yang satu dan sejati dan tidak berada dalam keadaan rahmat.
Pesan ini sama sekali menentang ajaran Katolik dan dogma yang infalibel bahwa Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan.
Faustina juga mengaku-ngaku bahwa Yesus mengatakan hal-hal berikut kepada dirinya:
Allah ingin supaya kerahiman-Nya mengalir ke seluruh dunia lewat hati Faustina. Kedengarannya ini hati Faustina adalah suatu pengganti Hati Maria yang Tak Bernoda.
Segala makhluk kenyataannya tidak selalu memenuhi kehendak Allah. Seandainya memang benar, setiap orang akan selamat:
Padre Pio sudah ditahbiskan selama 25 tahun pada waktu pesan ini. Suster ini bersatu dengan Allah lebih mesra daripada Allah dengan Padre Pio? Saya tidak percaya. Dan juga, mengapakah Tuhan kita perlu memberi tahu seseorang bahwa orang itu memiliki hubungan yang lebih mesra dengan diri-Nya daripada semua orang lain di dunia?
Mengapa Superiornya perlu diberi tahu bahwa Faustina adalah orang yang paling setia? Tuhan kita tentunya dapat memberitahukan hal itu kepada Superior Faustina, seandainya Ia ingin Superiornya tahu akan hal itu. Dan Faustina juga dapat membuktikan bahwa dirinya adalah yang paling setia melalui perbuatan-perbuatannya.
Tidak lama setelah pesan-pesan ini datang, Perang Dunia II bermula dan Polandia diinvasi. Maka Tuhan tidak memberkati dunia, namun menghukum Polandia dan dunia, seperti yang diprediksikan di Fatima, oleh karena dosa-dosa manusia dan oleh karena kegagalan para Paus pada waktu itu untuk melakukan konsekrasi Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.
Faustina mengulangi pesan ini beberapa kali dalam Buku Harian-nya.
Menurut pesan ini, Faustina tidak perlu takut akan penghakiman Allah. Tetapi Alkitab berkata bahwa setiap orang akan dihakimi.
Faustina juga menyebutkan bahwa dia membaptis seorang wanita Yahudi (yang tidak mengungkapkan keinginan untuk dibaptis) ketika wanita itu hilang kesadarannya dan meninggal. Faustina mengklaim dirinya melihat jiwa wanita itu naik menuju Surga. Pernyataannya ini sesat, sebab kalau seseorang membaptis orang Yahudi dewasa yang tidak sadarkan diri dan orang itu tidak ingin dibaptis, maka apa yang disebut-sebut “pembaptisan”-nya itu tidak valid. Orang di atas usia akal harus ingin dibaptis supaya pembaptisannya valid. Faustina berkata pada kesempatan lain:
Hosti itu berulang kali terbang ke tangan Faustina, dan menurut Faustina Tuhan kita berkata bahwa Ia ingin beristirahat dalam tangannya. Inikah cara Iblis membuat Komuni di tangan diterima sebelum bermulanya agama Vatikan II yang mempromosikan praktik jahat ini? Tangan imam juga dikonsekrasikan untuk memegang Ekaristi. Kita di sini melihat suatu hal yang menarik, ketika promotor devosi Kerahiman Ilahi yang mungkin paling tenar di dunia, “Romo” Chris Alar, dengan benar menunjukkan beberapa masalah yang ada pada “Komuni” di tangan.
Perkaranya untuk “imam” ini adalah Faustina mengklaim Yesus ingin beristirahat di dalam tangannya, yang menentang pernyataan “imam” itu.
Beberapa imam pengakuan dosa Faustina dan banyak dari para suster di komunitasnya, mempertanyakan apakah Yesus sungguh berbicara kepada Faustina.
Faustina lalu berkata:
Salah seorang Muder memberi tahu Faustina bahwa ia hanya memperdayai dirinya sendiri, sehingga percaya bahwa Yesus sedang memberi pesan-pesan kepadanya. Faustina kemudian bertanya:
Tidak lama kemudian, Faustina mengklaim bahwa Tuhan kembali berbicara kepada dirinya.
Faustina berkata “pikiran-pikiran menghujat yang memaksakan diri kepada bibirku.” Apakah ini berarti dia benar-benar menghujat dengan suara kencang? Biografi resmi Faustina menyebutkan bahwa ia mengaku melihat hal-hal aneh ketika masih kanak-kanak:
Biografi itu berkata bahwa sebelum Faustina masuk biara:
2 Korintus 11:14 berkata bahwa Setan menyamar sebagai malaikat terang untuk menipu umat manusia.
Faustina mengklaim bahwa Yesus memberikannya Koronka Kerahiman Ilahi.
Faustina berkata bahwa Yesus memberi tahu dirinya supaya memanjatkan doa-doa Kerahiman Ilahi pada manik-manik Rosario.
Beberapa orang menyatakan bahwa devosi Kerahiman Ilahi memerlukan pertobatan supaya orang bisa diampuni. Namun mereka mengabaikan fakta bahwa menurut pesan ini, anda cukup mendaraskan Koronka Kerahiman Ilahi untuk orang yang sekarat supaya orang itu dapat menerima ampun dari Allah.
Pesan itu bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik.
Terbukti dari fakta, bahwa devosi Kerahiman Ilahi jelas mengajarkan keselamatan yang terjamin bagi orang yang mendaraskan Koronka Kerahiman Ilahi, atau bagi orang mana saja yang sekarat yang didaraskan Koronka tersebut. Devosi itu mendorong orang untuk melakukan dosa kegegabahan. Faustina berkata pula bahwa Yesus secara khusus menginginkan Koronka didaraskan pada manik-manik Rosario. Menarik, kan? Apakah ini muslihat Iblis untuk membuat orang berhenti berdoa Rosario, dengan cara mengganti doa-doa Rosario dengan doa-doa yang lain.
Kalau anda diberi tahu supaya mendaraskan Koronka tanpa henti, artinya anda tidak akan punya waktu berdoa Rosario. Hal ini menarik, karena Padre Pio berkata:
Nasihatnya ini sama sekali menentang perkataan yang dianggap-anggap diberikan Yesus kepada Faustina. Padre Pio terus-menerus berdoa Rosario dan menyebutnya sebagai “senjata”. Rosario seharusnya menjadi doa utama yang orang daraskan. Ketika Bunda Maria menampakkan diri di Fatima, salah satu pesan utamanya adalah mendesak orang supaya berdoa Rosario setiap hari. Bunda Maria juga berkata bahwa kalau manusia tidak berhenti menghina Allah, dunia akan dihukum.
Pesan-pesan Fatima jauh berbeda daripada pesan-pesan yang diklaim oleh Faustina didapatkannya dari Yesus.
Namun ketika Bunda Maria menampakkan diri di Fatima, ia berulang kali memberi tahu agar berdoa Rosario setiap hari untuk memperoleh damai.
Maka Bunda Maria berkata agar orang berdoa Rosario setiap harinya demi perdamaian. Tetapi Faustina justru berkata bahwa menurut Yesus, damai hanya akan datang kalau orang berpaling “dengan penuh kepercayaan kepada kerahiman-Ku”.
Kita tahu bahwa Fatima benar. Sedangkan pesan “Kerahiman Ilahi” memuat banyak masalah. Pesan “Kerahiman Ilahi” hanya baru disetujui oleh Sekte Vatikan II yang sesat, yang bukan Gereja Katolik. Hal yang menarik, Gereja Katolik mengakui Fatima secara resmi sebagai penampakan yang patut dipercayai, pada tanggal 13 Oktober 1930. Hanya beberapa bulan kemudian:
Devosi “Kerahiman Ilahi” menitikberatkan kerahiman, walaupun masalah utamanya pada waktu itu adalah manusia tidak takut akan Allah dan terus menghina-Nya, sama seperti pada hari ini. Orang-orang perlu mendengar tentang keadilan Allah. Mereka perlu mendengar bahwa kalau mereka terus menghina Allah dan tidak berubah, mereka pada akhirnya akan masuk Neraka. Itulah sebabnya Bunda Maria memperlihatkan anak-anak di Fatima, sebuah penglihatan Neraka. Di dalam Alkitab, Yesus berulang kali memperingatkan orang tentang Neraka, dan berkata bahwa hanya sedikit orang yang masuk Surga.
Kitab Suci juga berkata bahwa kerahiman Allah diberikan kepada mereka yang takut akan Dia. Berikut beberapa contohnya:
Kerahiman Ilahi tampak sebagai sebuah devosi palsu, yang tujuannya membuat orang percaya bahwa mereka akan tetap menerima kerahiman Allah dan masuk Surga, meskipun mereka tetap berada dalam dosa-dosa mereka. Kesan itulah, yang tentunya timbul dari perkataan Faustina dan dalam pesan-pesan yang menurutnya diterimanya. Pesan itu menyebabkan orang merasa tidak perlu takut akan Allah atau khawatir bahwa mereka pada akhirnya akan masuk Neraka. Faustina berkata bahwa Yesus ingin supaya Pesta Kerahiman Ilahi dirayakan.
Tetapi Suster Lucia yang berbicara kepada Bunda Maria, pada penampakan-penampakannya di Fatima, berkata demikian pada tahun 1957:
Yohanes Paulus II-lah yang secara resmi menetapkan Minggu Kerahiman Ilahi supaya dirayakan dalam Gereja Vatikan II pada Minggu setelah Paskah. Orang Katolik tahu bahwa Minggu Paskah merupakan hari suci terpenting setiap tahunnya, sebab hari itu merupakan hari Kebangkitan Kristus. Santo Paulus berkata:
Namun para pendukung Kerahiman Ilahi tidak memandang Paskah sebagai hari terpenting setiap tahunnya. Mereka memandang Minggu setelah Paskah, sebagai hari yang terpenting setiap tahunnya. Sebabnya ini adalah Faustina mengklaim bahwa Yesus memberitahukannya supaya mendedikasikan Pesta Kerahiman Ilahi pada hari Minggu setelah Paskah. Menurut Faustina, ketika Yesus berbicara tentang orang-orang yang menghadiri Misa Minggu Kerahiman Ilahi, Ia berkata bahwa “jiwa yang akan pergi ke Pengakuan Dosa dan menerima Komuni Kudus akan memperoleh pengampunan penuh atas dosa-dosa dan hukumannya.” Para promotor Minggu Kerahiman Ilahi juga mengajarkan bahwa orang-orang non-Katolik bisa tetap menjadi non-Katolik dan tetap memperoleh pengampunan atas semua dosa mereka melalui Minggu Kerahiman Ilahi.
Pernyataannya itu sungguh-sungguh bidah. Gereja Katolik mengajarkan secara infalibel bahwa di luar Gereja Katolik sama sekali tidak ada pengampunan dosa.
Antara tahun 1673 dan 1675, Yesus menampakkan diri kepada St. Margareta Maria di Prancis. Yesus memerintahkan kepada Santa Margareta Maria supaya membuat silih bagi Hati Kudus-Nya atas dosa-dosa manusia. Tuhan kita mengeluhkan ketidakhormatan, penistaan, ketidakacuhan dan pelecehan yang dilakukan umat manusia kepada Komuni Kudus. Tuhan kita berjanji bahwa cinta kasih-Nya akan tercurah berlimpah-limpah kepada orang yang membuat silih atas penghinaan yang dilakukan terhadap diri-Nya. Pesan-pesan yang diberi Yesus kepada St. Margareta Maria cukup adanya untuk menjelaskan kerahiman Yesus. Mengapakah umat manusia perlu devosi yang lain tentang kerahiman Allah? Devosi semacam itu bisa mengalihkan perhatian dari penampakan-penampakan kepada St. Margareta Maria yang sudah disetujui Gereja, atau menjadi penggantinya. Di samping itu, kami juga telah menyebutkan sebelumnya bahwa Yesus memberi peringatan yang sangat serius dalam Kitab Suci tentang percaya akan peristiwa yang disangka-sangka penampakan diri-Nya. Yesus berkata: “janganlah kamu percaya.”
Sungguh menarik ketika kita melihat bahwa Alkitab menggunakan kata bilik, yaitu ruangan kecil yang bersekat,[71] sebab biara di mana Faustina mengklaim menerima pesan-pesannya terbagi menjadi kamar-kamar yang terpisah atau istilahnya bersekat.
Yesus juga memberikan peringatan yang lain:
Maka jika orang memeluk bidah atau kepercayaan-kepercayaan serta praktik-praktik keagamaan yang sesat dan binasa jiwanya, karena ia mengikuti penampakan palsu, orang itu tidak akan bisa berdalih pada Hari Pengadilan. Devosi “Kerahiman Ilahi” tidak pernah disetujui oleh Gereja Katolik. Mengingat kenyataan itu serta banyak pernyataan yang bermasalah di dalam pesan-pesannya, devosi ini harus dihindari. Alih-alih mendaraskan devosi “Kerahiman Ilahi”, anda hendaknya menggunakan waktu itu untuk mendaraskan Rosario. Kami menganjurkan orang, kalau mereka dapat melakukannya, supaya berdoa sekurang-kurangnya 15 dekade Rosario setiap hari dan agar mereka sering berdoa Salam Maria. Faustina mengklaim bahwa Yesus ingin gambar Kerahiman Ilahi-Nya dihormati.
Pesannya ini menyiratkan bahwa kalau seseorang menghormati gambar itu, ia tidak akan masuk Neraka, tidak peduli apa yang dilakukannya. Menarik pula, gambar Kerahiman Ilahi tidak menunjukkan luka-luka Tuhan kita pada tangan, kaki dan sisi badan-Nya. Gambar itu juga tidak menunjukkan Hati Tuhan kita.
Para promotor devosi Kerahiman Ilahi mengakui bahwa “pada tahun 1959, Roma melarang diedarkannya gambar dan karya tulis yang menyebarkan atau mempromosikan Kerahiman Ilahi.”
Sebab dari larangan ini adalah:
Namun larangan atas devosi Kerahiman Ilahi “dibatalkan” pada tahun 1978, dan sebab utama dari “pembatalan” ini adalah Yohanes Paulus II. Ada tertulis di dalam biografi resmi Faustina:
Orang dalam Vatikan yang bernama John Allen, Jr. berbicara tentang Buku Harian Faustina dan devosi Kerahiman Ilahi dengan berkata demikian:
Setelah Yohanes Paulus II “menganonisasikan” Faustina, ia berkata: “Ini adalah hari yang terbahagia di sepanjang hidup saya.” Yohanes Paulus II juga berkata:
Faustina menulis dalam Buku Hariannya bahwa Yesus berkata demikian:
Paus St. Yohanes Paulus II: Percik Api dari Polandia Menurut para pengikut “Kerahiman Ilahi”, “pemilihan” Karol Wojtyła dari Polandia sebagai “Paus” Yohanes Paulus II dan keterlibatannya yang menjadi kunci rehabilitasi serta promosi agresif “Kerahiman Ilahi”, jelas menggenapi “nubuat” Yesus ini. Yohanes Paulus II juga kebetulan “dibeatifikasikan” oleh Benediktus XVI pada hari Minggu Kerahiman Ilahi, di tanggal 1 Mei 2011 dan ia “dikanonisasikan” oleh Fransiskus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi, di tanggal 27 April 2014. Seperti yang kami dokumentasikan dalam video-video serta situs internet kami, vatikankatolik.id, Yohanes Paulus II adalah seorang bidah yang menyangkal banyak ajaran Katolik. Berikut beberapa ajaran Yohanes Paulus II: semua orang selamat; agama-agama sesat adalah sarana keselamatan; Roh Kudus bertanggung jawab atas penciptaan agama-agama non-Kristiani, serta masih banyak ajaran lainnya. Yohanes Paulus II adalah seorang Anti-Paus pemurtad. Ia adalah percik api Iblis yang muncul sebelum Kedatangan Terakhir Yesus Kristus – dan ia muncul untuk menyesatkan dunia, dan membuat dunia memeluk agama baru beserta sakramen-sakramen palsu. Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yang telah dinubuatkan, seperti yang dijelaskan dalam materi kami.
Tidaklah mengejutkan, kalau kita melihat devosi yang disebut-sebut Kerahiman Ilahi digembar-gemborkan oleh golongan “Karismatik Katolik”. Kenyatannya, tampaknya kalau seseorang tergolong “Karismatik Katolik”, orang itu hampir selalu berbakti kepada Faustina dan juga tergolong promotor devosi yang disebut-sebut Kerahiman Ilahi. Sebagai contoh, imam palsu yang termasuk dalam Gerakan Karismatik, yang bernama Mark Goring, adalah seorang promotor yang terutama, untuk Suster Faustina dan devosi yang disebut-sebut “Kerahiman Ilahi”.
Dalam video yang akan datang, kami akan mencermati Gerakan “Karismatik Katolik” yang secara resmi menyebut dirinya sebagai “Pembaruan Karismatik Katolik”. Catatan kaki: [1] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, p. 631, catatan kaki 304, Ed. Gramedia (ebook) [2] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 561, #883 Ed. Gramedia (ebook) [3] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 978, #1720 Ed. Gramedia (ebook) [4] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 1009, #1772 Ed. Gramedia (ebook) [5] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 643, #1049 Ed. Gramedia (ebook) [6] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 895, #1571 Ed. Gramedia (ebook) [7] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 937-938, #1650 Ed. Gramedia (ebook) [8] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 895, #1571 Ed. Gramedia (ebook) [9] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 138-139, #150 Ed. Gramedia (ebook) [10] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 333 (Ed. Kindle) [11] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 555, #873 Ed. Gramedia (ebook) [12] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 609, #969 Ed. Gramedia (ebook) [13] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 31-32, #31 Ed. Gramedia (ebook) [14] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 762, #1312 Ed. Gramedia (ebook) [15] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 286, #393 Ed. Gramedia (ebook) [16] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 370, #534 Ed. Gramedia (ebook) [17] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 219, #282 Ed. Gramedia (ebook) [18] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 1010-1011, #1777 Ed. Gramedia (ebook) [19] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 402, #586 Ed. Gramedia (ebook) [20] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 402, #587 Ed. Gramedia (ebook) [21] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 403, #587 Ed. Gramedia (ebook) [22] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 468-469, #707 Ed. Gramedia (ebook) [23] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 676, #1130 Ed. Gramedia (ebook) [24] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 979, #1722 Ed. Gramedia (ebook) [25] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 967, #1700 Ed. Gramedia (ebook) [26] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 310, #431 Ed. Gramedia (ebook) [27] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 649, #1061 Ed. Gramedia (ebook) [28] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 36, #39 Ed. Gramedia (ebook) [29] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 475, #723 Ed. Gramedia (ebook) [30] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 306, #423 Ed. Gramedia (ebook) [31] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 410, #598 Ed. Gramedia (ebook) [32] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 274, #374 Ed. Gramedia (ebook) [33] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 655-656, #1075 Ed. Gramedia (ebook) [34] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 40, #44 Ed. Gramedia (ebook) [35] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 147, #160 Ed. Gramedia (ebook) [36] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 234, #312 Ed. Gramedia (ebook) [37] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 65-66, #74 Ed. Gramedia (ebook) [38] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 112, #122 Ed. Gramedia (ebook) [39] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 72 (Ed. Kindle) [40] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 436, #643 Ed. Gramedia (ebook) [41] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 436, #643 Ed. Gramedia (ebook) [42] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 29, #29 Ed. Gramedia (ebook) [43] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 112, #122 Ed. Gramedia (ebook) [44] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 46, #54 Ed. Gramedia (ebook) [45] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 264, #359 Ed. Gramedia (ebook) [46] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 35, #38 Ed. Gramedia (ebook) [47] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 36, #38 Ed. Gramedia (ebook) [48] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 20, #21 Ed. Gramedia (ebook) [49] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 37, #40 Ed. Gramedia (ebook) [50] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 65, #74 Ed. Gramedia (ebook) [51] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 113, #123 Ed. Gramedia (ebook) [52] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 113, #125 Ed. Gramedia (ebook) [53] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 141, #152 Ed. Gramedia (ebook) [54] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 116, #128 Ed. Gramedia (ebook) [55] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 864, #1502 Ed. Gramedia (ebook) [56] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 117, #129 Ed. Gramedia (ebook) [57] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 233, #311 Ed. Gramedia (ebook) [58] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 68, #77 Ed. Gramedia (ebook) [59] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 23 (Ed. Kindle) [60] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 24 (Ed. Kindle) [61] Elizabeth Siepak, Diary: Divine Mercy In My Soul (Illustrated) [Buku Harian: Kerahiman Ilahi di Dalam Jiwaku (Berilustrasi)] hal. 17 (Ed. Kindle) [62] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 877, #1541 Ed. Gramedia (ebook) [63] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 878, #1541 Ed. Gramedia (ebook) [64] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 519, #811 Ed. Gramedia (ebook) [65] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 519, #811 Ed. Gramedia (ebook) [66] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 459, #687 Ed. Gramedia (ebook) [67] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 228, #300 Ed. Gramedia (ebook) [68] New Catholic Encyclopedia, Vol. 8: Jud-Lyo. Gale. 2003. Hal. 245. [69] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 466, #699 Ed. Gramedia (ebook) [70] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 606, #965 Ed. Gramedia (ebook) [71] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bilik [72] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 372, #537 Ed. Gramedia (ebook) [73] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 42, #47-48 Ed. Gramedia (ebook) [74] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography, hal. 56 (Ed. Kindle) [75] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 57 (Ed. Kindle) [76] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 58 (Ed. Kindle) [77] Sophia Michalenko, The Life of Faustina Kowalska: The Authorized Biography [Riwayat Hidup Faustina Kowalska: Biografi Resmi], hal. 341 (Ed. Kindle) [78] Suster Faustina Kowalska, “Buku Harian Santa Faustina”, hal. 983, #1732 Ed. Gramedia (ebook) |
Faustina & Kerahiman Ilahi – Suatu Penipuan
SHOW MORE
Latest News
"Cardinal" says sodomitic acts can be considered to be "Eucharistic" - New "Cardinals" are pro-"LGBT"
"Cardinal Radcliffe defends controversial 2013 text on homosexual acts"
Ohio Senate Passes Bill Aimed At Outlawing Criticism Of Israel, Criminalizing The Gospel - video
"Congress showed solidarity with the Jewish people by lighting a menorah to commemorate Hanukkah" - video
"Pro-LGBT creator of Jubilee mascot 'Luce' unveils nativity scene for Vatican exhibition"