Benediktus XVI mengungkapkan rasa syukurnya atas Sinagoga, dan menggunakan Kalender Yahudi
April 6, 2022
SUPPORT
Copy Link
https://endtimes.video/id/benediktus-xvi-sinagoga-kalender-yahudi/
Copy Embed
vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia

Pada tahun 2010, Benediktus XVI menyampaikan harapan baik kepada seorang rabbi (seorang pemuka agama Yahudi) untuk perayaan Yom Kippur dan ia mengungkapkan rasa syukur dan kasih sayangnya atas sinagoga di Roma untuk menandai hari-hari “suci” Yahudi, yakni, Rosh Hashanah, Yom Kippur, dan Sukkot. Benediktus XVI mengirimkan sebuah telegram yang ditujukan kepada kepala rabbi di Roma.

Sebuah Telegram kepada Kepala Rabbi Di Segni

Harapan Baik Benediktus XVI untuk Komunitas Yahudi di Roma

Untuk menandai Hari-Hari Suci Rosh Ha-Shanah, Yom Kippur dan Sukkot, Benediktus XVI menujukan sebuah telegram kepada Dr. Riccardo Di Segni, Kepala Rabbi di Roma.

Untuk menandai hari-hari Rosh Ha-Shanah 5771, Yom Kippur dan Sukkot, dengan gembira saya mengungkapkan harapan baik dari diri saya yang terhangat dan yang teramat tulus kepada anda dan kepada segenap Komunitas Yahudi di Roma, bersama dengan harapan agar pesta-pesta ini dapat membawa Berkat yang berlimpah dari Yang Kekal dan menjadi sumber sukacita yang mendalam. Semoga niat untuk memajukan keadilan dan perdamaian, yang amat diperlukan oleh dunia pada hari ini, meningkat di dalam diri kita semua.

Saya mengingat Kunjungan saya ke ‘Bait Maggiore’ dengan penuh rasa syukur dan kasih sayang. Semoga Allah di dalam kebaikan-Nya melindungi seluruh Komunitas ini dan memberikan rahmat-Nya agar kita dapat bertumbuh dalam persahabatan bersama di Roma dan di seluruh dunia.”

BENEDICTUS PP. XVI[1]

Pertama-tama, Benediktus XVI menyangkal Yesus Kristus dengan mengirimkan pesan harapan baik kepada segenap Komunitas Yahudi untuk pesta-pesta non-Kristiani mereka, yakni Rosh Ha-Shanah, Yom Kippur, dan Sukkot. Ia lalu kembali menyangkal Kristus dengan menggunakan kalender Yahudi antikristus yang melakukan penanggalan dari permulaan waktu, dan bukan sejak dari kelahiran Yesus Kristus (yang juga disebut sebagai tahun Masehi). Semua orang Kristiani menggunakan AD, Anno Domini, yang berarti “dalam tahun Tuhan”, atau Masehi dalam bahasa Indonesia, yang berarti, tahunnya Kristus. Orang-orang Kristiani melakukan penanggalan dari sejak kelahiran Yesus Kristus dan akan merujuk kepada tahun itu sebagai tahun 2010. Tetapi, karena Benediktus XVI bukan orang Kristiani, ia menggunakan sistem kalender Yahudi dan menyatakan bahwa tahun itu adalah tahun 5771,[2] dan bukan 2010 M. Ini jelas adalah penyangkalan terhadap Yesus Kristus, dan sekali lagi membuktikan bahwa Benediktus XVI adalah seorang antikristus.

Ia juga memuji orang-orang Yahudi dengan berkata bahwa pesta-pesta yang menyangkal Kristus ini “dapat membawa Berkat yang berlimpah dari Yang Kekal dan menjadi sumber sukacita yang mendalam.” Dengan demikian, ia menyemangati orang-orang Yahudi untuk merayakan agama Yahudi dan perayaan-perayaan Hukum Lama, dan ia berkata bahwa dengan melakukan hal-hal itu, seseorang dapat mendatangkan berkat. Ini jelas adalah bidah! Gereja mengajarkan bahwa perayaan-perayaan dari Hukum Lama dan agama Yahudi membawa kematian rohani dan membuat orang terkecuali dari keselamatan (seturut ajaran Konsili Florence). Bagi Benediktus XVI, terdapat sukacita yang mendalam untuk mengetahui bahwa orang-orang ini menyangkal Yesus Kristus dan iman Katolik. Ia lalu berkata, “Saya mengingat Kunjungan saya ke ‘Bait Maggiore’ dengan penuh rasa syukur dan kasih sayang”. Bait Maggiore adalah Sinagoga “Agung” di Roma.[3] Benediktus XVI memiliki rasa syukur dan rasa sayang terhadap Sinagoga Yahudi. Ia benar-benar seorang pemurtad!

Untuk tahu lebih banyak tentang bidah-bidah Benediktus XVI, kunjungi situs internet kami, vatikankatolik.id.

Catatan kaki

[1] L’ Osservatore Romano, 15 September 2010, hal. 2. Versi Bahasa Inggris.

[2] http://www.chabad.org/calendar/view/year.asp?tDate=1/7/2010&mode=j

[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Great_Synagogue_of_Rome

SHOW MORE