Paus Pius II Hancurkan Vatikan II tentang Islam
November 27, 2025
SUPPORT
Copy Link
https://endtimes.video/id/paus-pius-ii-hancurkan-vatikan-ii-muslim-ibadat-kristen/
Copy Embed
vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia

| |

Bruder Peter Dimond, OSB

Seperti diketahui banyak orang, sudah cukup banyak diskusi baru-baru ini tentang perkara apakah orang Muslim dan Kristen menyembah Allah yang sama dan ajaran Vatikan II dalam hal ini.

Baru-baru ini kami mempos video yang mengutip St. Vinsensius Ferarius dan katekismus abad pertengahan; kedua-duanya menuangkan posisi Katolik yang benar, yaitu orang Muslim tidak menyembah Allah benar melainkan ilah palsu. Masih ada banyak lagi kutipan dan poin lain yang, kalau Allah berkenan, hendak kami bagikan soal topik ini. Namun, video ini akan berfokus pada ajaran Paus Pius II, dan akan menyajikan bacaan sangat penting yang belum pernah dikutip oleh siapa pun pada perkara ini. Ajaran kepausan ini seharusnya mengakhiri perdebatan sehingga berujung positif bagi posisi Katolik tradisional - yaitu, orang Muslim dan Kristen tidak menyembah Allah yang sama - dan menentang posisi sesat Sekte Vatikan II, lembaga yang merupakan Kontra-Gereja akhir zaman.  Dalam delusi mereka, para pembela Vatikan II telah membuat banyak klaim gegabah dan konyol tentang topik ini. Mereka telah mempromosikan banyak argumen sesat dan mereka juga telah membuat penghujatan. 

Michael Lofton, Do the Popes Say the God of the Quran Is Satan? | The Shocking Truth, 25 Juni 2025: “Perhatikan, notabene, yang sedang dia katakan. Dia tidak hanya berkata bahwa Allah Alquran adalah Allah Kekristenan. Dia juga berkata bahwa Allah orang Yahudi adalah Allah Kekristenan ... Muslim dan Kristen menyembah Allah yang sama ... namun kita lihat juga para Paus berkata bahwa Allah Alquran adalah Allah Kekristenan dan Allah Alkitab.”

Harap diingat, ya: ajaran Vatikan II tentang Islam setidak-tidaknya memiliki dua masalah besar dan sejumlah bagian yang secara langsung menentang ajaran Katolik tradisional dan ajaran para paus. Pertama-tama, Vatikan II menghargai semua orang Muslim dan agama Islam itu sendiri. 

Vatikan II,  Nostra Aetate #3: “Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satusatunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya – telah menyerahkan diri kepada Allah. Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu mereka mendambakan hari Pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.”

Vatikan II,  Lumen Gentium #16: “Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta; di antara mereka terdapat terutama kaum Muslimin, yang menyatakan, bahwa mereka berpegang pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah Allah yang tunggal dan maharahim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat.”

Itu penghujatan yang tidak masuk akal dan tak bisa dibela, karena Gereja Katolik telah resmi mengajarkan bahwa Islam adalah sekte Iblis dan keji. Harap lihat kutipan-kutipan dari Paus Eugenius IV dan Paus Kallistus III tentang hal ini, yang sudah kami petik bertahun-tahun lalu. 

Paus Eugenius IV, Konsili Basel, Sesi 19, 7 September 1434:
“Di samping itu, Kami percaya bahwa dengan pertolongan Allah, persemakmuran Kristiani akan memperoleh suatu faedah yang lain; sebab sekalinya persatuan ini terbentuk, terdapat harapan bahwa begitu banyak pengikut sekte Mahomet yang keji akan berkonversi kepada iman Katolik.”[1]

Paus Kalikstus III, Sumpah Khidmat, 1455; Von Pastor, History of the Popes [Sejarah Para Paus], II, 346: “Saya bersumpah untuk … meninggikan Iman sejati, dan untuk menumpas sekte iblis dari Mahomet [Islam] yang terkutuk dan tidak beriman di Dunia Timur.”[2]

Gereja Katolik tidak menghargai sekte Iblis yang menghantar orang-orang menuju pengutukan. Bahkan, para Anti-Paus Vatikan II (seperti Anti-Paus Benediktus XVI) memahami ajaran Vatikan II tentang Islam persis dengan makna bahwa Vatikan II menghargai agama Islam itu sendiri. 

Benediktus XVI, Audiensi Umum, 24 Agustus 2005:
“Tahun ini juga merupakan ulang tahun ke-40 Deklarasi konsili Nostra Aetate, yang telah mendatangkan musim baru bagi dialog dan solidaritas rohani antara orang Yahudi dengan Kristen, serta penghargaan kepada tradisi-tradisi agama besar lainnya. Islam menduduki tempat istimewa di antara mereka. Para pemeluknya menyembah Allah yang sama dan dengan rela merujuk kepada Patriark Abraham.”[3]

Benediktus XVI, Audiensi Umum, 24 Agustus 2005:
“Tahun ini juga merupakan ulang tahun ke-40 Deklarasi konsili Nostra Aetate, yang telah mendatangkan musim baru bagi dialog dan solidaritas rohani antara orang Yahudi dengan Kristen, serta penghargaan kepada tradisi-tradisi agama besar lainnya. Islam menduduki tempat istimewa di antara mereka. Para pemeluknya menyembah Allah yang sama dan dengan rela merujuk kepada Patriark Abraham.”[4]

Fakta itu sudah kami dokumentasikan bertahun-tahun lalu, dan dengan sendirinya membuktikan posisi kami serta membantah Vatikan II. Itulah sebetulnya masalah dengan ajaran Vatikan II tentang Islam yang paling menjadi fokus kami selama bertahun-tahun. Namun, masalah besar lainnya yang telah menjadi bahan begitu banyak diskusi baru-baru ini (dan merupakan fokus dari seri video baru ini) adalah Vatikan II mengajarkan bahwa orang-orang Muslim dan Katolik bersama-sama menyembah Allah (Allah benar yang telah bersabda kepada umat manusia) dan karena itu bahwa orang-orang Muslim dan Katolik menyembah Allah yang sama. Itu juga salah dan bertentangan dengan ajaran Katolik. Namun, para pembela Vatikan II dengan gegabahnya membela posisi sesat dan menghujat ini dan membuat klaim-klaim konyol tentang posisi sesat tersebut, seperti bahwa otoritas Katolik selalu memegangnya.

Joe Heschmeyer, Do Muslims and Christians Worship the Same God?, 29 April 2025: “Jadi gagasan bahwa orang Muslim dan Kristen menyembah ilah yang terpisah, atau lebih buruk lagi, bahwa orang Muslim, Yahudi, dan Kristen semuanya menyembah ilah yang terpisah, adalah kesalahan yang agak modern – yang tampaknya berasal dari beberapa bentuk Protestantisme.”

Timothy Gordon, Does Islam Worship The One True God?, 6 Juli 2025: “…  Perkara Allah Maha Esa benar yang selalu diajarkan Gereja... mereka [Muslim] percaya pada Allah Maha Esa yang benar ...”

Trent Horn, Do Christians and Muslims Worship the Same God? (My Take), 3 Juli 2025: “Gereja selalu mengakui bahwa orang Muslim dan Yahudi tidak seperti orang non-Kristen lainnya, karena mereka menyembah Allah Yang Maha Esa.”

Klaim-klaim sesat mereka soal saksi sejarah tentang perkara ini sudah kami bantah dengan video kami tentang St. Vinsensius Ferarius dan katekismus abad pertengahan, namun masih ada begitu banyak lagi yang bisa dibahas. Mari kita sekarang melihat ajaran Paus Pius II. Tanggal 13 Oktober 1458, Paus Pius II menerbitkan sepucuk surat bulla bernama Vocavit Nos. Surat bulla itu bertujuan menggalang para pemimpin Eropa melakukan perang salib melawan Muslim dan mengadakan Kongres Mantua. Pada surat bulla itu, Paus Pius II meratapi kemajuan mengkhawatirkan yang telah dibuat oleh pasukan Islam, dan bagaimana mereka telah mengambil alih begitu banyak tempat yang sebelumnya adalah gereja dan wilayah orang Kristen. Dalam konteks itu, Sri Paus berkata demikian (dan teks Latinnya ada di sini).

Paus Pius II, Vocavit Nos Pius, 13 Oktober 1458:

Ecclesiae pulcherrimae, quae invocabant Dominum nostrum Iesum Christum, illique psalmos dies noctesque decantabant, nunc horridum atque abominandum Mahomet nomen implorant, et, relicto veri Dei cultu, nefandis imbutae sacris obscoenis serviunt cerimoniis.

“Gereja-gereja tercantik, yang dahulunya memanjatkan permohonan kepada Tuhan kita Yesus Kristus dan menyanyikan mazmur siang dan malam kepada-Nya, sekarang memanggil nama Mahomet yang ngeri nan keji; dan karena telah meninggalkan penyembahan Allah benar serta diresapi dengan ritual-ritual tak terkatakan, mereka merayakan upacara-upacara menjijikkan.”[5]

Wah, ini dia. Ini adalah surat bulla kepausan, tertuju kepada semua orang Kristen yang akan membaca dokumen Sri Paus ini.  Seturut ajaran Paus Pius II, karena diubahnya gereja-gereja Kristen menjadi tempat ibadah Islam, penyembahan Allah benar telah ditinggalkan! Saya ulangi, ya: penyembahan Allah benar telah ditinggalkan.  Artinya, Muslim tidak menyembah Allah benar, melainkan ilah palsu. Jelas sekali, ini. Kami percaya Penyelenggaraan Allah menetapkan agar Paus Pius II membuat pernyataan sebegitu spesifiknya tentang hal ini. Ayo, coba lihat lebih dekat klausa kuncinya dalam bahasa Latin. Tertulis: relicto veri Dei cultu

Itu adalah klausa absolut ablatif. Pada klausa ini ada kata benda dalam kasus ablatif (dalam contoh ini cultu – yang berarti "penyembahan") dan partisip dalam kasus ablatif (dalam contoh ini relicto, bentuk kata kerja relinquo – berarti “Saya membuang” atau “Saya meninggalkan").   Makna harfiah dari relicto cultu adalah: “dengan telah dibuangnya atau ditinggalkannya penyembahan.” Penyembahan apa?  Pertanyaan itu dijawab oleh kata dengan bentuk genitif objektif, veri Dei, yang berarti "milik Allah benar". Dengan demikian, tentang perubahan dari penyembahan Kristen ke penyembahan Islam, Paus Pius II secara harfiah menulis: "dengan telah ditinggalkannya penyembahan Allah benar.”

Harap dicatat, ya: Paus Pius II tidak hanya berkata bahwa penyembahan yang benar telah ditinggalkan.  Tidak, beliau bahkan lebih spesifik dan bahkan semakin menghancurkan Sekte Vatikan II.  Sri Paus berkata bahwa penyembahan Allah benar (veri Dei) telah ditinggalkan, dan karena itu orang Muslim tidak menyembah Allah benar. Ini hanyalah contoh lain bagaimana Vatikan II anti-Katolik dan anti-kepausan. Iman Katolik benar.  Kepausan benar, sedangkan Vatikan II adalah Kemurtadan Besar. Jadi orang-orang yang mengaku Katolik harus berhenti mencoba membela konsili sesat itu bersama penghujatan-penghujatannya, konsili sesat yang dipermaklumkan oleh para Anti-Paus pemurtad, dan mereka perlu memeluk iman Katolik sejati sebagai gantinya.    

Di dalam dokumen yang sama, Paus Pius II mengacu pada “pembelaan Iman Kristiani yang di dalamnya kita semua telah dilahirkan kembali dan tanpanya kita tidak dapat diselamatkan ....”

Paus Pius II, Vocavit Nos Pius, 13 Oktober 1458:
“ ... sebab ini menyangkut pembelaan Iman Kristiani yang di dalamnya kita semua telah dilahirkan kembali dan tanpanya kita tidak dapat diselamatkan ....”

Itu adalah pernyataan lain dari Magisterium bahwa tidak ada orang yang bisa selamat tanpa iman Kristiani, suatu kebenaran dogmatis Gereja yang disangkal oleh Sekte Vatikan II dan para pembelanya.

Pada tahun 1461, Paus Pius II menulis sepucuk surat panjang kepada seorang penguasa Muslim bernama Mahomet.  Sri Paus mengundang penguasa Muslim itu untuk berkonversi, dan kami juga berharap semua orang Muslim berkonversi.  Di dalam surat itu, Sri Paus menjelaskan banyak masalah yang ada dalam Islam dan mencela banyak absurditas serta ajaran sesat di dalamnya. Antara lain, Sri Paus menyatakan:

Paus Pius II, Surat kepada Mahomet, 1461:
“ ... seluruh hukumnya [yaitu, hukum Muhammad] bersifat artifisial dan menipu.”

Paus Pius II, Surat kepada Mahomet, 1461:
“Tetapi Hukum Muhammad tidak mempertobatkan orang kepada Allah, namun memalingkan orang dari-Nya.”

Paus Pius II, Surat kepada Mahomet, 1461:
“Tak pahamkah engkau penipuannya? Atau tidakkah kaulihat bahwa pemberi hukummu [yaitu Muhammad] dan roh-roh jahat berbagi satu argumen, satu persekongkolan, satu penipuan? Dan bahwa iblis dengki kepada Kristus, dan bahwa dia mengalihkan kemuliaan dan keagungan yang patut didapatkan-Nya?”

Paus Pius II berkata bahwa hukum Muhammad dan roh-roh jahat tergolong penipuan tunggal dari iblis.  Apakah itu terdengar seperti Gereja Katolik menghargai Islam, seperti yang diajarkan Vatikan II?  Tidak.

Dalam suratnya kepada penguasa Muslim, Paus Pius II berulang kali mengajarkan bahwa tidak ada orang yang dapat diselamatkan dalam Islam. Ini merupakan ajaran dogmatis Gereja Katolik. Sri Paus menulis:

Paus Pius II, Surat kepada Mahomet, 1461:
"Pahamilah di kaki mana hukummu tertatih-tatih, dan berapa banyak kesalahan tumpah-ruah yang ada dalam hukummu, dan seberapa jauh hukummu itu bergeser dari kebenaran, dan bahwa tidak ada keselamatan di dalamnya ....”

Paus Pius II, Surat kepada Mahomet, 1461:
“Oleh sebab itu, baik adanya engkau merangkul hukum kami, hukum benar dan bermaslahat pemberian Allah, dan meninggalkan hukummu, yang di dalamnya tidak ada kebenaran maupun keselamatan ....”

Kebenaran dogmatis Gereja ini ditolak oleh begitu banyak orang bidah Vatikan II dan oleh hampir semua orang yang disebut-sebut imam tradisionalis pada tahap Kemurtadan Besar ini.

Fakta-fakta ini seharusnya membuka mata orang-orang yang telah teperdaya Sekte Vatikan II. Sekte  Vatikan II bukan Gereja Katolik, namun merupakan Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan, seperti yang dijelaskan dan didokumentasikan secara rinci oleh materi kami. Dengan membela Sekte Vatikan II, anda tidak membela Gereja Katolik dan Kepausan. Anda sebenarnya menyerang Gereja Katolik dan Kepausan, dan anda meludahi ajaran para paus sejati. Yang anda bela adalah struktur sesat apokaliptik dan serta para Anti-Paus pemurtad, Pelacur Babel. Jadilah orang Katolik tradisional sejati, seperti yang dijelaskan materi kami. Selain fakta bahwa Paus Pius II menghancurkan posisi keliru bahwa orang Muslim dan Kristen menyembah Allah yang sama, beliau jelas mengajarkan bahwa Islam adalah agama Iblis dengan ritus-ritus dan kepercayaan satanik. Itu semakin membuktikan bahwa ajaran Vatikan II, yang mengajarkan bahwa Islam hendaknya dihargai, adalah ajaran anti-Katolik. Yesus adalah Allah, Kepausan dan agama Katolik pastinya benar, sedangkan Vatikan II adalah Kemurtadan Besar.  Untuk menganut iman Kristen sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan materi kami.

Hak Cipta © 2025 Most Holy Family Monastery (Biara Keluarga Terkudus)

Catatan kaki:

[1]Decrees of the Ecumenical Councils [Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis], disunting oleh Norman Tanner, Georgetown University Press, 1990, Vol. 1, hal. 479

[2]Ludwig Von Pastor, History of the Popes [Sejarah Para Paus], Vol. 2, hal. 346.

[3] https://www.vatican.va/content/benedict-xvi/en/audiences/2005/documents/hf_ben-xvi_aud_20050824.html

[4] https://www.vatican.va/content/benedict-xvi/en/speeches/2006/december/documents/hf_ben_xvi_spe_20061222_curia-romana.html

[5] Teks Latin ditemukan di: Collected Orations of Pope Pius II, disunting dan diterjemahkan oleh Michael von Cotta - Schönberg, Vol. 7.  Referensi juga dibuat kepada surat bulla Vocavit Nos Pius dalam Ludwig Von Pastor, History of the Popes [Sejarah Para Paus], Vol. 3, hal. 24.

 

 

SHOW MORE