![]() | vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia |
Gereja Vatikan II Tidak Katolik | Iman & Doktrin | Sejarah Bruder Peter Dimond, OSB Pada video kami sebelumnya tentang Leo XIV, telah kami tunjukkan bahwa salah satu tindakan pertamanya adalah mendukung dokumen Anti-Paus Fransiskus, Evangelii Gaudium, yang secara eksplisit mengajarkan, antara lain, bahwa orang-orang bukan Kristen yang "setia pada suara hati mereka sendiri, bisa hidup ‘dibenarkan oleh rahmat Allah.’”
Pernyataan itu terang-terangan bidah. Ini sama sekali bertentangan dengan definisi dogmatis khidmat Gereja, bahwa tidak ada orang yang bisa dibenarkan atau diselamatkan tanpa iman Kristiani/Katolik, bahwa tidak ada nama lain di bawah Surga selain nama Yesus yang dengannya kita harus diselamatkan, dsb.
Bahkan, di awal dekretnya tentang dosa asal, Konsili Trente menyatakan bahwa mustahil adanya untuk berkenan kepada Allah (dan karena itu dibenarkan) tanpa iman Katolik. Pada video ini hendak kami bagikan beberapa kutipan sangat menarik dan kuat, yang sepengetahuan kami belum pernah diterjemahkan ke bahasa Inggris sebelumnya. Kutipan-kutipan ini berasal dari Yohanes de Torquemada, seorang teolog terkemuka Abad Pertengahan yang memainkan peran kunci di Konsili Florence pada abad ke-15. Seperti diketahui banyak orang, salah satu definisi dogmatis terpenting tentang perlunya iman Katolik untuk keselamatan adalah definisi khidmat Paus Eugenius IV dalam surat bulla Cantate Domino.
Seturut definisi infalibel surat bulla ini, semua orang yang mati sebagai pagan, Yahudi, dll. tidak dapat diselamatkan. Supaya selamat, mereka harus masuk ke dalam Gereja Katolik sebelum mati. Pernyataan itu cukup jelas bagi orang-orang beriman dan beriktikad baik. Diingat-ingat juga, ya, seperti yang diajarkan Vatikan I, dogma harus dipahami seperti yang telah sekalinya dinyatakan oleh Gereja. Namun, karena orang bidah tak terhitung di zaman kita menyangkal ajaran Gereja tentang keselamatan dan berusaha mengaburkannya dengan argumen mereka, perbuatan yang akan membuat mereka terkutuk, ada baiknya kalau kita telisik pandangan yang diyakini salah seorang teolog terpenting di Konsili Florence tentang perkara ini. Perikop-perikop berikut saya temukan dan terjemahkan ketika sedang membaca berbagai bagian karya Yohanes de Torquemada dalam bahasa Latin. Sebelum kami kutip beberapa perikop tersebut, harap perhatikan dua hal berikut ini. Pertama-tama, video ini akan berfokus pada perkataan Torquemada tentang perlunya iman kepada Yesus Kristus dan nasib orang-orang yang mati sebagai orang non-Kristiani (misal., Muslim, Yahudi, dll.). Ketika pokok pembahasannya adalah soal orang-orang yang sudah dibaptis dan mengaku percaya akan Yesus, ini melibatkan lebih banyak pembedaan. Namun, pernyataan Torquemada tentang perkara itu juga memperlihatkan bahwa ajaran Vatikan II tentang Protestan dan “Ortodoks” Timur bersifat bidah. Perkara itu, akan tetapi, mungkin perlu dibahas dalam video terpisah. Yang akan menjadi fokus utama video ini, meskipun tidak secara eksklusif, adalah perkataan Torquemada tentang perlunya iman akan Yesus Kristus dan nasib orang-orang yang mati dalam agama-agama non-Kristiani. Kedua, perlu diingat bahwa hampir setiap orang yang disebut-sebut imam, kelompok, atau komentator dewasa ini berpendapat bahwa beberapa orang Muslim, Yahudi, dan lain sebagainya, dapat diselamatkan tanpa iman kepada Yesus Kristus dan tanpa iman Katolik. Itu tentu saja adalah posisi Sekte Vatikan II, seperti yang sudah kami buktikan. Posisi itu jugalah yang dianut oleh Serikat St. Pius X. Marcel Lefebvre, pendiri kelompok mereka, secara terbuka mengajarkan bahwa orang-orang Muslim, Buddhis, Animis, dll. dapat diselamatkan dalam agama-agama mereka. Itu tercetak dalam buku-buku mereka. Posisi yang terang-terangan bidah itu juga dipegang oleh CMRI, kelompok non-Katolik. Posisi yang terang-terangan bidah ini juga tercatat diungkapkan oleh berbagai imam kelompok CMRI, salah satunya bernama Bernard Welp, yang bahkan mengakui dirinya percaya orang Yahudi yang menolak Yesus bisa selamat. Bertahun-tahun lalu, saya juga berbicara dengan Benedict Hughes, salah seorang anggota sekte CMRI, dan dalam percakapan itu dia mengakui (dan rekamannya ada di situs internet kami) bahwa dia percaya bahwa seseorang yang tidak percaya akan Yesus dapat berada dalam Gereja. Dan ketika dia saya tanya apakah dia percaya orang Yahudi yang menolak Yesus bisa diselamatkan dalam keadaan itu, dia tidak menganggapnya mustahil. Hughes tidak Katolik. Dia tidak percaya pada dogma Katolik atau Injil. Posisi bidah ini juga dipegang oleh Serikat St. Pius V, serta Sekte pseudo-sedevakantis di bawah Donald Sanborn, Serikat St. Petrus, dll. Mereka semua menyangkal ajaran dogmatis Gereja tentang hal ini. Seperti yang akan kita lihat, mereka menganut posisi yang akan dianggap oleh Yohanes de Torquemada sebagai bidah manifes. Berikut yang dikatakan Torquemada, salah seorang teolog utama di Konsili Florence, tentang hal ini. Ini dari karyanya tentang kesalahan-kesalahan utama Mahomet yang tidak beriman.
Di sini Torquemada secara langsung membahas pertanyaan apa ada orang yang bisa selamat dalam Islam. Ujarnya, sungguh teramat salah untuk berpikir bahwa ada orang yang bisa diselamatkan dalam sekte Mahomet atau Islam. Dia juga menyatakan:
Di sini dia mengajarkan bahwa mustahil ada orang yang bisa berharap selamat dalam Islam. Dia eksklusif sama sekali. Torquemada percaya dan mengajarkan bahwa semua orang yang mati sebagai Muslim terkutuk. Ini memang ajaran Gereja. Itulah sebabnya kita harus bekerja demi pertobatan mereka, tentu saja, karena kita ingin melihat orang-orang Muslim dan non-Katolik lainnya berkonversi dan diselamatkan. Torquemada juga menyatakan:
Sekali lagi, ajarannya ini jelas, terang-benderang. Tidak ada yang bisa selamat dalam Islam. Tidak ada pengecualian. Namun pandangan itu bukan yang dianut oleh yang disebut-sebut imam yang tak terhitung jumlahnya di zaman ini. Mereka menolak kebenaran ini karena mereka tidak punya iman Katolik sejati. Patut dicatat pula, seperti yang telah kami tunjukkan sebelumnya, Gereja Katolik secara resmi mengajarkan bahwa kaum Muslimin itu kafir dan pagan. Karena orang-orang Muslim itu kafir, mereka tentunya tidak menyembah Allah yang satu dan benar bersama orang-orang Katolik, berlawanan dengan ajaran menghujat Vatikan II. Dalam karyanya, Torquemada notabene menyebut Muhammad sebagai orang terkutuk, nabi palsu, dan masih banyak lagi -- berulang-ulang kali! Dia mengutuk Islam dengan menyebutnya satanik, dsb. berulang-ulang kali! Deskripsi-deskripsi yang dia berikan ini tipikal dari yang dikatakan para kudus, teolog Katolik, dsb. tentang Islam. Ketika anda membaca karya seperti ini, dan kemudian membaca Vatikan II dan para Anti-Paus Vatikan II tentang Islam, sangat jelas adanya bahwa anda berurusan dengan dua agama yang berbeda. Agama Vatikan II bukan agama Katolik.
Torquemada juga menyatakan:
Di sini, Torquemada menerapkan perkataannya tentang orang-orang Sarasin atau Muslim, kepada semua orang kafir lainnya. Tak seorang pun dari mereka dapat diselamatkan tanpa iman akan Kristus dan tanpa menjadi bagian dari agama Kristen. Semua pengecualian dia tiadakan. Pada berbagai tempat Torquemada berkata sangat jelas bahwa iman akan Kristus mutlak diperlukan untuk keselamatan tanpa terkecuali dalam periode Perjanjian Baru. Mari kita sekarang melihat beberapa hal yang dia katakan dalam karyanya yang terkenal Summa De Ecclesia, risalahnya tentang Gereja.
Di sini Torquemada mengutuk gagasan berbahaya dan bidah bahwa orang bisa selamat sebagai Yahudi, Sarasin (yaitu Muslim), dsb. Torquemada, seperti yang kita lihat di sini, juga sering menekankan bahwa Gereja memiliki kesatuan yang tidak terpisahkan, yang tentu saja berarti bahwa orang-orang yang berada di luar iman Kristus tidak bisa berada di dalam Gereja. Ini juga dia nyatakan:
Torquemada melanjutkan:
Coba diperhatikan, seturut penjelasan Torquemada, kepercayaan akan Kristus dalam Gereja Katolik adalah pintu yang harus dilalui setiap orang supaya selamat. Ia mengajarkan bahwa sama sekali tidak ada keselamatan tanpa iman akan Yesus Kristus, dan bahwa tidak ada keselamatan dalam sekte lain yang mana pun. Torquemada juga menyatakan:
Dalam konteks menekankan iman kepada Yesus Kristus sebagai syarat mutlak keselamatan, Torquemada menyebut kepercayaan bahwa orang-orang yang terpisah dari kesatuan iman Gereja dapat beroleh keselamatan sebagai bidah manifes. Pada video sebelumnya, kami juga mengutip teolog Sistersian bernama Petrus De Lorca yang berkata demikian: "tidak akan ada orang Katolik yang berani mengakui di saat ini bahwa ada orang non-Kristen macam apa pun yang dapat diselamatkan.”
Namun, Sekte Vatikan II, SSPX, CMRI, Serikat Santo Petrus, dll., berpendapat bahwa jiwa-jiwa dapat diselamatkan dalam Islam, Yudaisme, dll. tanpa iman akan Yesus Kristus. Posisi mereka itu bidah manifes. Ini semakin menegaskan yang sudah kami tunjukkan, bahwa kelompok-kelompok itu tidak Katolik. Beberapa dari mereka punya penampilan luar yang terlihat Katolik, namun mereka menyangkal iman Gereja. Posisi mereka, pada kenyataannya, merusak iman orang-orang dan hubungan orang-orang dengan Allah. Posisi mereka menghancurkan keyakinan orang pada Perjanjian Baru, pada perlunya Kristus sebagai Juru Selamat, pada Infalibilitas Paus, dsb. Posisi itu membuat mereka tidak dapat benar-benar mengenal Allah dan berkenan kepada Allah serta memiliki iman adikodrati. Kelompok-kelompok itu percaya dan mengajarkan bidah tersebut, dari antara kesalahan-kesalahan lain; dengan demikian, orang yang mendukung kelompok-kelompok itu ketika sudah melihat fakta-fakta ini berbuat dosa berat dan menyangkal iman. Membela kebenaran tentang keselamatan ini adalah salah satu alasan kerasulan kami begitu penting dan unik. Patut dicatat pula bahwa kebenaran iman Katolik ini mulai disangkal oleh banyak teolog falibel sebelum Vatikan II. Itulah bagaimana terjadinya Kemurtadan Besar. Misalnya, Garrigou-Lagrange, secara terbuka mengajarkan bahwa orang-orang pagan, Yahudi dan Muslim dapat diselamatkan tanpa iman akan Yesus Kristus dan iman Katolik.
Itu berkebalikan dengan ajaran dogmatis Gereja Katolik! Tidak masalah bahwa Garrigou-Lagrange menulis dengan baik tentang beberapa topik lain, dan dia memang melakukannya. Dia sayangnya terang-terangan bidah tentang topik penting ini. Posisinya itu bidah manifes, dan Torquemada juga akan setuju bahwa itu bidah manifes.
Romo Denis Fahey, seorang tokoh pra-Vatikan II lainnya, mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi yang menolak Yesus dapat berada dalam keadaan rahmat. Itu bidah yang tidak masuk akal dan menentang ajaran Katolik serta Injil. Itu baru dua contoh saja bagaimana kerusakan iman berawal dari sumber-sumber falibel, bukan Magisterium, sebelum Vatikan II. Siapa saja yang mendukung pernyataan-pernyataan itu, ketika sudah menghadapi fakta-fakta ini, orang itu bidah. Terlebih, seperti yang sudah kami tunjukkan, para Anti-Paus Vatikan II yakni Fransiskus dan Leo XIV telah resmi mengajarkan bahwa orang-orang bukan Kristen bisa dibenarkan. Itu dengan sendirinya membuktikan bahwa mereka dahulu dan sekarang bukan Paus valid, melainkan Anti-Paus non-Katolik yang bidah. Sekte Vatikan II bukan Gereja Katolik, melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan. Untuk menganut iman Kristen sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan materi kami.
Untuk informasi lebih lanjut soal perkara keselamatan dan pembaptisan, harap lihat playlist (daftar putar) video kami tentang topik itu dan situs internet kami. |
Kesalahan Besar Leo XIV Dikutuk oleh Tokoh Katolik Terkenal
Agustus 17, 2025
SHOW MORE