vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia | |
Anti-Paus Fransiskus - Mengapa Ia Bukan Paus | Gereja Vatikan II Tidak Katolik Bruder Peter Dimond, OSB Fransiskus telah kembali membuktikan bahwa dia pasti bukan Paus, namun seorang Anti-Paus pemurtad, sebab dia membuat suatu tindak bidah lain yang luar biasa lancang. Pada banyak kesempatan Fransiskus telah mengajarkan bidah bahwa ada orang kudus dan martir non-Katolik. Namun pada tanggal 11 Mei 2023, Fransiskus secara publik dan resmi mengakui sebagai martir 21 orang “Ortodoks” Koptik yang dibunuh oleh orang-orang Muslim. Fransiskus juga berencana untuk menambahkan 21 orang “Ortodoks” Koptik itu ke dalam Martirologi Romawi dan untuk memberikan mereka sebuah hari pesta. Luar biasa! Itu bidah terang-terangan dan notorius, sebab sudah ada definisi dogmatis bahwa tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Dan seturut ajaran spesifik definisi dogmatis itu, tidak seorang pun dapat diselamatkan, meskipun dia menumpahkan darah dalam Nama Kristus, kecuali jika orang itu berada di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.
Dogma itu sama sekali ditolak oleh Fransiskus dan para Anti-Paus Vatikan II. Mereka bidah notorius dan tidak bisa memegang jabatan dalam Gereja. Itu adalah fakta.
Dan bidah ini, bahwa ada orang kudus dan martir non-Katolik, adalah suatu poin yang saya ajukan pada debat tentang sedevakantisme di tahun 2022. Dan anda sebetulnya bisa mengalahkan posisi semua pembela agama Vatikan II hanya dengan berfokus pada bidah itu saja – karena bidah itu begitu notorius (begitu terang-terangan), begitu jelasnya berlawanan dengan dogma Katolik yang sudah terdefinisi, dan juga telah diajarkan begitu sering dan resminya oleh para Anti-Paus Vatikan II. Tetapi Fransiskus sekarang telah melangkah lebih jauh dengan memberi hari pesta bagi umat non-Katolik! Fransiskus menyatakan:
Pengumuman ini juga dipos pada situs resmi milik para “Uskup” Novus Ordo Amerika Serikat. Ini kembali membuktikan bahwa mereka bidah notorius. Selain itu, orang-orang yang dihormati sebagai martir dengan hari pesta ini, bukan hanya orang non-Katolik yang menolak Kepausan dan menolak dogma-dogma Katolik lainnya, tetapi mereka adalah “Ortodoks” Koptik: artinya, mereka tidak menerima Konsili Kalsedon dan ajaran dogmatis konsili tersebut bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi ilahi dengan dua kodrat. Dengan demikian, perbuatan bidah Fransiskus merupakan olok-olok terhadap orang kudus dan martir sejati seperti Paus Santo Leo Agung, yang ajarannya sangat berpengaruh pada Konsili Kalsedon. Ini juga merupakan penghinaan terhadap semua orang kudus dan martir yang menderita karena mereka tidak mau menyangkal Kepausan.
Itulah sebabnya sekte Vatikan II, yang pada saat ini dipimpin oleh Anti-Paus Fransiskus, adalah Pelacur Babel yang mabuk dengan darah orang kudus dan para martir:
Pelacur Babel bukanlah Gereja Katolik, melainkan Sekte Vatikan II, Kontra-Gereja akhir zaman yang telah dinubuatkan, seperti yang dijelaskan dalam materi kami.
Skandal Fransiskus yang terjadi belum lama ini kembali menyorot betapa bodoh para pembela agama Vatikan II yang keras kepala, seperti mereka yang dengan konyol mengklaim bahwa kaum Sedevakantis adalah Protestan atau skismatis. Tidak! Anda yang Protestan. Anda yang skismatis. Anda mengaku bersekutu dengan seorang bidah notorius yang menolak Kepausan, yang mengajarkan bahwa anda boleh menolak Kepausan dan berada dalam Gereja, beroleh keselamatan, menjadi martir, dll. Bersikeras mengakui Fransiskus sebagai orang yang berada dalam Gereja dan sebagai Paus, merupakan penolakan terhadap ajaran Gereja, dan karena itu, mereka yang bersikeras mengaku bersekutu dengannya tidak akan beroleh keselamatan jiwa.
Fransiskus juga mengizinkan Tawadros, pemimpin “Ortodoks” Koptik, untuk memimpin audiensi umum bersama dirinya. Mereka berdoa bersama-sama, dan Fransiskus bahkan mengizinkan Tawadros merayakan liturgi “Ortodoks” Koptik di Basilika Santo Yohanes Lateran.
Semuanya itu adalah dosa berat publik dan perwujudan agama sesat.
Harap tonton video kami: Vatikan II Adalah Agama Baru. Video ini membahas secara rinci ajaran Gereja Katolik menentang partisipasi dalam ibadat non-Katolik serta perbuatan-perbuatan yang menandakan keikutsertaan dalam ibadat non-Katolik. Dan juga, kutipan dari dokumen Paus Gregorius XVI, Officium (yang sudah kami bahas dalam video tahun lalu) terutama relevan pada bidah Fransiskus ini. Paus Gregorius XVI menyatakan:
Gereja Katolik tidak pernah mengizinkan Misa dipersembahkan bagi orang non-Katolik yang meninggal dunia. Anda juga tidak diperkenankan berdoa bagi orang non-Katolik yang meninggal dunia. Maka betapa jauh lebih terlarangnya menganggap mereka sebagai orang kudus atau martir?
Ajaran Paus Gregorius XVI juga membantah argumen kaum bidah dan modernis tertentu, yang mengklaim seperti ini: “ya … anda kan tidak tahu apakah orang ‘Ortodoks’ Koptik itu berkonversi (atau mereka mungkin Katolik secara batin). Lantas, boleh saja menganggap mereka orang kudus atau martir.” Tidak, pandangan itu keliru, absurd dan menentang ajaran Katolik. Gereja menilai seturut tata-lahir. Maka, kalau seseorang secara lahiriah mengakui bidah dan tidak mengakui iman Katolik sejati dan orang itu meninggal, dia dianggap telah meninggal di luar Gereja. Orang tersebut tidak boleh dihormati dengan ritus-ritus Katolik, dan tentu saja tidak bisa dianggap orang kudus atau martir. Perbuatan Fransiskus menentang ajaran dogmatis Gereja serta adat konstan Gereja. Jadi, janganlah anda mendengarkan orang-orang bodoh itu, mereka yang seperti tong kosong berbunyi nyaring. Mereka membuat video kira-kira setiap beberapa hari dan mencoba-coba mencari alasan untuk bidah-bidah manifes Vatikan II dengan sia-sia. Janganlah pula anda dengarkan kaum tradisionalis palsu, yang tiada henti-hentinya mengeluhkan bidah-bidah atau skandal-skandal Fransiskus, namun tidak pernah sampai pada kesimpulan yang benar, yaitu, bahwa Fransiskus bukan Paus dan bahwa Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik.
Ayo, bangun, ayo anut posisi yang benar. Tidak pun benar untuk berkata bahwa yang sedang terjadi di Roma sekarang membuktikan bahwa Protestantisme atau “Ortodoksi” Timur itu benar. Keduanya adalah agama sesat, dan akan menjadi kebodohan untuk menganut agama-agama itu.
Yang sudah terjadi di Roma setelah Vatikan II berhubungan dengan yang dahulu terjadi pada kota suci di Perjanjian Lama, ketika bait suci dulu dihancurkan, para umatnya dibawa ke pembuangan dan keadaannya menjadi hampa belaka; namun Allah tidak melanggar janji-janji esensial-Nya kepada para umat-Nya. Hal yang serupa telah terjadi di Roma pasca-Vatikan II, sebagai bagian dari penghakiman alkitabiah yang sudah dinubuatkan; namun Allah tidak melanggar janji-janji esensial-Nya kepada Gereja-Nya, seperti yang dijelaskan materi kami.
|
Fransiskus Beri Hari Pesta bagi Non-Katolik! – Bidah Terang-Terangan
SHOW MORE
Latest News
"COVID Vaccine Makers Get Another Free Pass As Biden Admin Extends Liability Shield Through 2029"
Germany: Police Raid Pensioner's House After He Retweets Meme Calling Minister "Idiot"
Gun Control Activist David Hogg Running For Vice Chair Of DNC
David Hogg (son of FBI agent, gun control leader and "school shooting survivor") forgets his lines - video
IDF Opens Fire On Syrians Protesting Israel's Expanding Occupation Of South Syria