Fransiskus Beri Hari Pesta bagi Non-Katolik! – Bidah Terang-Terangan
Agustus 26, 2024
SUPPORT
Copy Link
https://endtimes.video/id/fransiskus-beri-hari-pesta-bagi-non-katolik/
Copy Embed
vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia

|

Bruder Peter Dimond, OSB

Fransiskus telah kembali membuktikan bahwa dia pasti bukan Paus, namun seorang Anti-Paus pemurtad, sebab dia membuat suatu tindak bidah lain yang luar biasa lancang. Pada banyak kesempatan Fransiskus telah mengajarkan bidah bahwa ada orang kudus dan martir non-Katolik. Namun pada tanggal 11 Mei 2023, Fransiskus secara publik dan resmi mengakui sebagai martir 21 orang “Ortodoks” Koptik yang dibunuh oleh orang-orang Muslim. Fransiskus juga berencana untuk menambahkan 21 orang “Ortodoks” Koptik itu ke dalam Martirologi Romawi dan untuk memberikan mereka sebuah hari pesta. Luar biasa!

Itu bidah terang-terangan dan notorius, sebab sudah ada definisi dogmatis bahwa tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Dan seturut ajaran spesifik definisi dogmatis itu, tidak seorang pun dapat diselamatkan, meskipun dia menumpahkan darah dalam Nama Kristus, kecuali jika orang itu berada di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Cantate Domino”, 1441, ex cathedra:
“Ia [Gereja Roma yang Kudus] dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa ‘semua orang yang berada di luar Gereja Katolik, bukan hanya orang-orang pagan tetapi juga Yahudi atau bidah dan skismatis, tidak dapat mengambil bagian di dalam kehidupan kekal dan akan masuk ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya,’ kecuali jika mereka bergabung ke dalam Gereja sebelum akhir hidup mereka … dan bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan, sebanyak apa pun ia telah berderma, walaupun ia telah menumpahkan darah dalam nama Kristus, kecuali jika ia telah bertekun di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.”

Dogma itu sama sekali ditolak oleh Fransiskus dan para Anti-Paus Vatikan II. Mereka bidah notorius dan tidak bisa memegang jabatan dalam Gereja. Itu adalah fakta.

St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, II, 30:
Seorang Paus yang adalah bidah secara manifes [terang-terangan] secara otomatis berhenti menjadi Paus dan kepala, layaknya ia berhenti menjadi seorang Kristiani dan seorang anggota dari tubuh Gereja. Maka dari itu, ia dapat dihakimi dan dihukum oleh Gereja. Ini adalah ajaran dari semua Bapa Kuno yang mengajarkan bahwa para bidah manifes langsung kehilangan semua yurisdiksi.”

Dan bidah ini, bahwa ada orang kudus dan martir non-Katolik, adalah suatu poin yang saya ajukan pada debat tentang sedevakantisme di tahun 2022. Dan anda sebetulnya bisa mengalahkan posisi semua pembela agama Vatikan II hanya dengan berfokus pada bidah itu saja – karena bidah itu begitu notorius (begitu terang-terangan), begitu jelasnya berlawanan dengan dogma Katolik yang sudah terdefinisi, dan juga telah diajarkan begitu sering dan resminya oleh para Anti-Paus Vatikan II.

Tetapi Fransiskus sekarang telah melangkah lebih jauh dengan memberi hari pesta bagi umat non-Katolik! Fransiskus menyatakan:

“Dengan senang hati saya umumkan pada hari ini bahwa dengan persetujuan Paduka Suci, ke-21 martir ini akan diikutsertakan ke dalam Martirologi Romawi sebagai tanda persekutuan rohani yang menyatukan kedua Gereja kita."

[Fransiskus:] Para martir ini telah dibaptis bukan hanya dalam air dan Roh, namun juga dalam darah, darah yang merupakan benih kesatuan bagi semua pengikut Kristus. Dengan senang hati saya umumkan pada hari ini bahwa dengan persetujuan Paduka Suci, ke-21 martir ini akan diikutsertakan ke dalam Martirologi Romawi sebagai tanda persekutuan rohani yang menyatukan kedua Gereja kita.

Pengumuman ini juga dipos pada situs resmi milik para “Uskup” Novus Ordo Amerika Serikat. Ini kembali membuktikan bahwa mereka bidah notorius.

Selain itu, orang-orang yang dihormati sebagai martir dengan hari pesta ini, bukan hanya orang non-Katolik yang menolak Kepausan dan menolak dogma-dogma Katolik lainnya, tetapi mereka adalah “Ortodoks” Koptik: artinya, mereka tidak menerima Konsili Kalsedon dan ajaran dogmatis konsili tersebut bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi ilahi dengan dua kodrat. 

Dengan demikian, perbuatan bidah Fransiskus merupakan olok-olok terhadap orang kudus dan martir sejati seperti Paus Santo Leo Agung, yang ajarannya sangat berpengaruh pada Konsili Kalsedon. Ini juga merupakan penghinaan terhadap semua orang kudus dan martir yang menderita karena mereka tidak mau menyangkal Kepausan. 

Paus Pius XI, Mortalium Animos (#11), 6 Jan. 1928:
“Dalam Gereja Kristus yang tunggal ini, tiada orang yang berada di dalamnya, tiada orang yang tetap tinggal di dalamnya, tanpa mengakui dan menerima dengan penuh kepatuhan, otoritas serta kuasa milik Petrus serta para penerusnya yang sah.”

Itulah sebabnya sekte Vatikan II, yang pada saat ini dipimpin oleh Anti-Paus Fransiskus, adalah Pelacur Babel yang mabuk dengan darah orang kudus dan para martir:

Wahyu 17:6 - “Dan aku melihat wanita itu, yang mabuk oleh karena darah orang-orang kudus dan oleh karena darah para martir Yesus.”

Pelacur Babel bukanlah Gereja Katolik, melainkan Sekte Vatikan II, Kontra-Gereja akhir zaman yang telah dinubuatkan, seperti yang dijelaskan dalam materi kami.

Wahyu 17:4-5 - “Dan wanita itu didandani dengan kain ungu dan kain merah padam dan dihiasi dengan emas dan batu permata dan mutiara, sambil memegang cawan emas di tangannya yang penuh dengan kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya ada tertulis suatu nama, suatu misteri: ‘Babel yang agung, Ibu dari para pelacur dan dari kekejian bumi.’”

Wahyu 18:2 - “Dan ia [sang malaikat] berseru dengan suara yang kuat, ’Sudah jatuh, sudah jatuh, Babel yang agung! Dan ia telah menjadi tempat tinggal para iblis dan penjara segala roh yang najis, dan penjara setiap burung yang najis, dan penjara setiap binatang yang najis dan yang dibenci.’”

Skandal Fransiskus yang terjadi belum lama ini kembali menyorot betapa bodoh para pembela agama Vatikan II yang keras kepala, seperti mereka yang dengan konyol mengklaim bahwa kaum Sedevakantis adalah Protestan atau skismatis. Tidak! Anda yang Protestan. Anda yang skismatis. Anda mengaku bersekutu dengan seorang bidah notorius yang menolak Kepausan, yang mengajarkan bahwa anda boleh menolak Kepausan dan berada dalam Gereja, beroleh keselamatan, menjadi martir, dll.

Bersikeras mengakui Fransiskus sebagai orang yang berada dalam Gereja dan sebagai Paus, merupakan penolakan terhadap ajaran Gereja, dan karena itu, mereka yang bersikeras mengaku bersekutu dengannya tidak akan beroleh keselamatan jiwa.

Paus Pius XII, Mystici Corporis Christi (#22), 29 Juni 1943:
“Tetapi, orang-orang yang kenyataannya terhitung sebagai anggota Gereja hanyalah mereka yang telah menerima permandian kelahiran kembali dan mengakui iman sejati ....”

Fransiskus juga mengizinkan Tawadros, pemimpin “Ortodoks” Koptik, untuk memimpin audiensi umum bersama dirinya. Mereka berdoa bersama-sama, dan Fransiskus bahkan mengizinkan Tawadros merayakan liturgi “Ortodoks” Koptik di Basilika Santo Yohanes Lateran.

[Rome Reports:]  Keduanya memulai doa bersama-sama di depan Lapangan Santo Petrus yang diguyur hujan dan dipenuhi ratusan peziarah serta payung warna-warni.

[Wartawan:]  Di tanggal 14 Mei, sebagai bagian kunjungan resminya ke Vatikan, Paus Koptik Tawadros II dari Aleksandria dijadwal akan melangsungkan Liturgi Ilahi Ortodoks di Basilika Agung Katolik Santo Yohanes Lateran di Roma. Rencana ini dibuat usai ada konsultasi yang layak dan dalam konteks resmi.

Semuanya itu adalah dosa berat publik dan perwujudan agama sesat.

2 Yohanes 1:10-11 – “Barangsiapa datang kepada kalian dan tidak membawa doktrin ini, janganlah kalian menerima orang itu ke dalam rumah ataupun memberi salam kepadanya; sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatannya yang fasik.”

Harap tonton video kami: Vatikan II Adalah Agama Baru. Video ini membahas secara rinci ajaran Gereja Katolik menentang partisipasi dalam ibadat non-Katolik serta perbuatan-perbuatan yang menandakan keikutsertaan dalam ibadat non-Katolik.

Dan juga, kutipan dari dokumen Paus Gregorius XVI, Officium (yang sudah kami bahas dalam video tahun lalu) terutama relevan pada bidah Fransiskus ini. Paus Gregorius XVI menyatakan:

Paus Gregorius XVI, Officium, 16 Feb. 1842:
“ … dan itulah sebabnya menurut disiplin Gereja, baik yang kuno maupun yang terkini, orang yang meninggal dalam pengakuan bidah secara terbuka dan notorius telah dilarang untuk dihormati dengan ritus-ritus Katolik.”

Gereja Katolik tidak pernah mengizinkan Misa dipersembahkan bagi orang non-Katolik yang meninggal dunia. Anda juga tidak diperkenankan berdoa bagi orang non-Katolik yang meninggal dunia. Maka betapa jauh lebih terlarangnya menganggap mereka sebagai orang kudus atau martir?

Paus St. Gregorius Vll, Setelah tanggal 24 Juni 1082:
"Maka barang siapa tidak taat kepada nasihat-nasihat anda atau perintah-perintah Kami atau otoritas Petrus yang terberkati dan akan mati dalam kesetiaan atau pelayanan kepada Yordanus, doa tentunya tidak boleh dipersembahkan untuk orang itu; dan Kami juga memerintahkan supaya ia tidak diserahkan untuk penguburan seturut adat orang Kristen.”

Ajaran Paus Gregorius XVI juga membantah argumen kaum bidah dan modernis tertentu, yang mengklaim seperti ini: “ya … anda kan tidak tahu apakah orang ‘Ortodoks’ Koptik itu berkonversi (atau mereka mungkin Katolik secara batin). Lantas, boleh saja menganggap mereka orang kudus atau martir.” Tidak, pandangan itu keliru, absurd dan menentang ajaran Katolik.

Gereja menilai seturut tata-lahir. Maka, kalau seseorang secara lahiriah mengakui bidah dan tidak mengakui iman Katolik sejati dan orang itu meninggal, dia dianggap telah meninggal di luar Gereja. Orang tersebut tidak boleh dihormati dengan ritus-ritus Katolik, dan tentu saja tidak bisa dianggap orang kudus atau martir.

Perbuatan Fransiskus menentang ajaran dogmatis Gereja serta adat konstan Gereja. Jadi, janganlah anda mendengarkan orang-orang bodoh itu, mereka yang seperti tong kosong berbunyi nyaring. Mereka membuat video kira-kira setiap beberapa hari dan mencoba-coba mencari alasan untuk bidah-bidah manifes Vatikan II dengan sia-sia. Janganlah pula anda dengarkan kaum tradisionalis palsu, yang tiada henti-hentinya mengeluhkan bidah-bidah atau skandal-skandal Fransiskus, namun tidak pernah sampai pada kesimpulan yang benar, yaitu, bahwa Fransiskus bukan Paus dan bahwa Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik.

Paus Leo XIII, Satis Cognitum (#9), 29 Juni 1896:
“ … adakah orang yang bahwasanya dapat diizinkan untuk menolak satu pun dari kebenaran-kebenaran itu, tanpa langsung terjerembap ke dalam bidah secara terbuka, tanpa memisahkan dirinya sendiri dari Gereja dan tanpa menyangkal seluruh doktrin Kristiani segenap-genapnya, akibat penolakannya itu sendiri?”

Paus Paulus IV, Cum ex Apostolatus Officio, 15 Februari 1559:
“ … agar Kami tidak akan mendapatkan kemalangan untuk melihat sang Pembinasa keji, yang telah dibicarakan oleh sang nabi Daniel, di dalam Tempat Suci … Kami memberlakukan, menetapkan, mendekretkan dan mendefinisikan bahwa jika pada waktu kapan pun tampak bahwa Uskup mana pun … sebelum promosinya atau pengangkatannya sebagai Kardinal atau Paus Roma, telah menyimpang dari Iman Katolik atau jatuh ke dalam suatu bidah … promosi atau pengangkatan tersebut, bahkan jika tidak ditentang dan tercapai lewat persetujuan yang bulat suara dari semua Kardinal, tidak sah, batal, dan tidak bernilai ….”

Ayo, bangun, ayo anut posisi yang benar.

Tidak pun benar untuk berkata bahwa yang sedang terjadi di Roma sekarang membuktikan bahwa Protestantisme atau “Ortodoksi” Timur itu benar. Keduanya adalah agama sesat, dan akan menjadi kebodohan untuk menganut agama-agama itu.

Yesaya 1:21 -  "Bagaimanakah kota yang setia itu, yang dahulu penuh hikmat, telah menjadi seorang pelacur? Keadilan dahulu tinggal di dalamnya, namun sekarang para pembunuh.”

Yang sudah terjadi di Roma setelah Vatikan II berhubungan dengan yang dahulu terjadi pada kota suci di Perjanjian Lama, ketika bait suci dulu dihancurkan, para umatnya dibawa ke pembuangan dan keadaannya menjadi hampa belaka; namun Allah tidak melanggar janji-janji esensial-Nya kepada para umat-Nya.

Hal yang serupa telah terjadi di Roma pasca-Vatikan II, sebagai bagian dari penghakiman alkitabiah yang sudah dinubuatkan; namun Allah tidak melanggar janji-janji esensial-Nya kepada Gereja-Nya, seperti yang dijelaskan materi kami.

Lukas 18:8- “Sewaktu Putra Manusia datang, akankah Ia menemukan iman di bumi?”

 

SHOW MORE