Apakah Muslim & Kristen Menyembah Allah yang Sama? – St. Vinsensius Ferarius & Jawaban dari Katekismus Abad Pertengahan
Oktober 13, 2025
SUPPORT
Copy Link
https://endtimes.video/id/muslim-kristen-sembah-st-vinsensius-ferarius/
Copy Embed
vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia

| |

Bruder Peter Dimond, OSB

Baru-baru ini ada cukup banyak diskusi di media sosial tentang ajaran sesat Vatikan II, bahwa orang Muslim dan Kristen menyembah Allah yang sama. Posisi Katolik yang benar adalah bahwa orang-orang Muslim serta orang-orang kafir lain yang menolak keilahian Yesus dan Tritunggal Mahakudus tidak menyembah Allah Maha Esa yang benar.

Pada perkara ini ada banyak orang yang disesatkan dengan parah oleh para pembela Vatikan II yang jujur saja bukan hanya tidak beriman, namun juga tidak akrab atau tidak jujur tentang ajaran tradisional Gereja Katolik soal perkara ini. Bahkan, para bidah pembela Sekte Vatikan II telah menjadi begitu lancang dalam delusi mereka tentang hal ini, sampai-sampai beberapa dari mereka bahkan mengklaim bahwa otoritas Katolik selalu berpendapat bahwa meskipun menolak keilahian Yesus dan Tritunggal, orang-orang Muslim menyembah Allah yang sama dengan yang disembah orang Kristen/Katolik. 

Misalnya, pembela Sekte Vatikan II bernama Joe Heschmeyer mengklaim bahwa menyangkal pandangan bahwa orang Yahudi dan Muslim menyembah Allah Maha Esa yang benar, merupakan kebaruan Protestan.

Joe Heschmeyer, Do Muslims and Christians Worship the Same God?, 29 April 2025: “Jadi gagasan bahwa orang Muslim dan Kristen menyembah ilah yang terpisah, atau lebih buruk lagi, bahwa orang Muslim, Yahudi, dan Kristen semuanya menyembah ilah yang terpisah, adalah kesalahan yang agak modern – yang tampaknya berasal dari beberapa bentuk Protestantisme.”

Yang dia klaim benar-benar salah, dan dia sama sekali tidak akrab dengan ajaran Katolik atau sejarah tentang hal ini. Ada banyak orang lain yang membuat klaim-klaim sesat serupa.

Trent Horn, Do Christians and Muslims Worship the Same God? (My Take), 3 Juli 2025: “Gereja selalu mengakui bahwa orang Muslim dan Yahudi tidak seperti orang non-Kristen lainnya, karena mereka menyembah Allah Yang Maha Esa.”

Pada video ini akan kami kutip anggota ordo Dominikan terkenal, St. Vinsensius Ferarius. Dia ini adalah seorang pembuat mukjizat, pengkhotbah dan ahli logika. Akan dikutip pula pada video ini katekismus tentang Islam yang diterbitkan oleh seorang teolog skolastik pada tahun 1586. Ini hanya beberapa kutipan saja dari banyak poin baru, yang kalau Allah berkenan, kami harap bisa bagikan soal topik ini. Setahu kami, ini akan menjadi pertama kalinya kutipan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari bahasa Latin. Sehubungan St. Vinsensius Ferarius, kami tentu saja sadar bahwa dia tidak infalibel. Namun, pernyataannya mencerminkan posisi sejati dan tradisional Gereja Katolik pada perkara ini, sama seperti katekismus yang akan kami kutip. Kutipan-kutipan seperti ini sedemikian dahsyat karena secara langsung membahas masalah apabila orang Muslim dan Yahudi percaya dan menyembah ilah palsu ataukah Allah benar. Ini berbeda jauh dengan banyak kutipan yang diajukan pihak lain, kutipan-kutipan yang sebenarnya tidak mendukung posisi mereka karena yang diajukan kutipan-kutipan itu hanyalah pandangan bahwa orang Muslim mengakui atau menyembah satu Allah – maksudnya, bahwa mereka monoteis - bukan bahwa mereka menyembah Allah yang sama dengan yang disembah orang Katolik. Beberapa kutipan yang mereka gunakan juga diterjemahkan dengan salah. Sumber pernyataan St. Vinsensius adalah salah satu khotbah Masa Prapaskahnya, yang dimuat dalam volume Latin abad ketujuh belas dari karya-karyanya yang diterbitkan oleh seorang Dominikan. 

St. Vinsensius Ferarius (1350-1419): “Demikian juga orang yang berkepercayaan sesat tentang Allah membuat dan menyembah berhala; dan karena itu orang Yahudi dan Sarasin [yaitu Muslim], yang tidak percaya bahwa Allah Maha Esa adalah Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, membuat berhala bagi diri mereka sendiri, dan sesosok ilah baru, yang bukan Bapa atau Putra atau Roh Kudus. Dan tidak ada ilah seperti itu di dunia, karena Allah Maha Esa yang benar adalah Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Dan karena itu mereka memuja berhala, dengan membuat bagi diri mereka sendiri ilah baru, yang bukan Bapa, dst.”[1]

Seperti yang kita lihat, St. Vinsensius sangat jelas. Akibat menyangkal Allah Tritunggal, orang-orang Yahudi dan Muslim menyembah berhala dan ilah palsu baru, dan bukan Allah Maha Esa yang benar. Teks khotbahnya dalam bahasa Latin bahkan menggunakan kata yang sama dengan yang digunakan Vatikan II, adorant, untuk mengajarkan hal yang berkebalikan dengan ajaran Vatikan II. Sekte Vatikan II bukan Gereja Katolik melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan, seperti yang dijelaskan oleh materi kami. St. Vinsensius juga mengajarkan bahwa orang Yahudi dan Muslim harus percaya kepada Yesus supaya selamat. Ini adalah dogma Katolik. Sekarang, dengan sudah terungkapnya petikan ini, hampir bisa dipastikan bahwa sesudah ini, petikan ini akan dipos dan dikutip oleh banyak orang lain tanpa referensi ke tempat mereka melihatnya pertama kali (yaitu, di materi kami). Riset kami sering diperlakukan seperti itu. Itulah sebabnya, penting menonton video kami, berlangganan buletin kami, dan membagikan materi kami serta situs internet kami. Semoga di dalamnya, dengan bantuan rahmat Allah, anda menemukan informasi terpenting untuk membantah kebohongan serta distorsi tak terhitung jumlahnya yang sedang disebarkan para bidah terhadap iman Katolik yang satu dan sejati di zaman kita. Kalau Allah berkenan, kami berencana membahas lebih banyak lagi pada topik ini, dan itu termasuk membantah argumen-argumen menyesatkan yang sedang dibuat orang tentang topik ini. Patut dicatat juga bahwa St. Yohanes Krisostomus mengatakan hal yang sama tentang orang Yahudi seperti yang dikatakan St. Vinsensius. St. Yohanes Krisostomus berkata bahwa tidak satu pun dari mereka menyembah Allah karena mereka menyangkal Putra. 

St. Yohanes Krisostomus, Diskursus Pertama Melawan Yahudi:
“Sesungguhnya, mereka [Yahudi] benar-benar menyatakan bahwa mereka juga menyembah Allah benar; namun, jangan sampai Allah berkenan kita mengatakannya! Tidak ada orang Yahudi yang menyembah Allah. Yang berkata demikian adalah Putra Allah sendiri. Sebab, ujar-Nya, sekiranya kamu mengenal Bapa-Ku, tentunya kamu juga akan mengenal Aku, tetapi baik Aku maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. (Yohanes, VIII, 19.) Adakah saya mampu menyajikan kesaksian yang lebih tepercaya daripada itu? ... siapa gerangan berani menyangkal bahwa sinagoga adalah kediaman roh-roh jahat? Allah tidak disembah di tempat itu, sama sekali tidak! Namun sinagoga mulai sekarang merupakan bait penyembahan berhala ….

Ini seharusnya jelas. St. Krisostomus tentu saja akan menerapkan prinsip itu juga kepada orang-orang Muslim, sekiranya dia dulu hidup sampai zaman mereka. Petikan-petikan lain yang ingin saya bahas pada video ini berasal dari seorang teolog Sistersian terkenal bernama Petrus De Lorca, wafat di awal tahun 1600-an. Kami juga sudah mengutipnya di waktu lalu. Dia adalah seorang Doktor Teologi, Jenderal Superior dari ordonya di Spanyol, dan dia menulis sebuah karya spesifik tentang sekte Muhammad atau Islam. Bahkan, dia menulis katekismus untuk orang-orang yang masuk Katolik dari Islam, yang disebut Catecheses Mystagogicae pro advenis ex secta Mahometana. Dengan demikian, dia ini seorang teolog skolastik dengan keahlian tentang Islam. Apa yang dia ajarkan soal perkara apakah orang Muslim dan Kristen memiliki dan menyembah ilah yang sama? Berikut yang dia tulis, dan ini telah diterjemahkan dari bahasa Latin.

Petrus (Pedro) de Lorca, Katekese Mystagogicae pro advenis ex secta Mahometana, Instruksi 9, 1586: “Pertama-tama, sekte itu [yakni, Islam] sarat kebohongan tumpah-ruah – seolah–olah sarat belatung – yang didatangkan oleh Mahomet atas nama Allah; maka kami akan dengan tepat menyebut ilah Mahomet pendusta, sekiranya anda menggambarkannya sebagai ilah alih-alih iblis. Sebab terkait iblis, bapa segala dusta, dinyatakan dalam Injil bahwa dia adalah pendusta dan bapa segala dusta, yang, seolah-olah dengan hak turun-temurun, telah menyandang dusta sebagai warisannya. Namun mengenai ilah Mahomet, yang memberi Mahomet sarana untuk merebut seorang istri cantik dari budaknya, untuk mempersatukan perempuan itu kepada dirinya sendiri untuk selama-lamanya, untuk menganiaya para hamba perempuan yang dibelinya, dan bahkan untuk menyimpan lebih banyak lagi sekiranya dia mampu memelihara mereka, akan kami katakan dengan tepat bahwa ilah Mahomet tidak kalah dengan iblis dalam hal berdusta, atau bahwa ilah Mahomet hendaknya justru dianggap sebagai iblis yang sama. Sebab tidak ada ilah yang berbuat hal-hal semacam itu, selain Baalim, Asytarot atau dewa Ekron lain [2 Raja-Raja 1:2] yang serupa dengan mereka ini.”

Ini, benar-benar lebih dari jelas. Petrus De Lorca secara spesifik dan benar mengajarkan bahwa “ilah” sesembahan Islam adalah iblis, dan dia membandingkan ilah palsu sesembahan Islam dengan berbagai ilah palsu lainnya, termasuk yang disebut-sebut “dewa-dewa” Ekron yang disebutkan dalam Alkitab. Masih banyak lagi yang harus dibahas pada perkara ini, kalau Allah berkenan, jadi harap simak terus. Video ini hendaknya dibagikan untuk memerangi banyak kebohongan yang sekarang sedang disebarkan tentang hal ini. Untuk menganut iman Kristen sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan materi kami.

Catatan kaki:

[1]St. Vinsensius Ferarius, Opera Omnia, Tomi Primi Pars Secunda, Sancti Vincentii Ferrarii, Sermones Quadragesimales (Juan Tomás de Rocaberti O.P.), 1695, Feria VI. Post Domin. I, Khotbah Masa Prapaskah II, hal. 483

SHOW MORE