vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia | |
Iman & Doktrin | Spiritualitas & Doa | Video-Video Penting Bruder Peter Dimond, OSB Pada video ini, akan kita lihat bagaimana upaya pembunuhan terhadap Donald Trump di tanggal 13 Juli 2024 merupakan pertanda terjadinya sesuatu yang luar biasa penting bagi Amerika. Tanpa menyadari ada sebuah peluru melaju cepat ke arah kepalanya, Donald Trump memiringkan kepalanya sedikit: kurang dari 2,5 cm. Akibat miring kepalanya ini, peluru itu mengenai bagian luar telinganya, alih-alih mengenai kepala Trump dan menewaskannya.
Ini sungguh tindak penyelenggaraan Allah. Pada animasi ini kita bisa melihat, bahwa kemiringan kepala Trump sedikit itu menyelamatkan nyawanya dari beberapa tembakan yang nyaris langsung kena kepalanya. Waktu bergeraknya kepala Trump ini memungkinkan dia lolos dari ajal, dan ini jelas hasil campur tangan Allah. Boleh dikata sebuah mukjizat. Sejumlah penembak jitu ahli juga telah berkata bahwa tembakan yang dilepaskan ke arah Trump itu gampang sekali dibuat dan boleh diperkirakan akan menewaskannya.
Namun, Tuhan bisa saja menghentikan penembakan itu sebelum terjadi. Bisa saja Tuhan memastikan calon pembunuh atau para calon pembunuhnya ditangkap sebelum mereka menarik pelatuk. Lagipula, sebelum penembakan itu terjadi, beberapa orang mewanti-wanti aparat penegak hukum tentang adanya seorang pria mencurigakan (yang rupa-rupanya adalah Thomas Crooks).
Tetapi, Tuhan membiarkan terjadinya serangkaian peristiwa yang menakjubkan ini, peristiwa yang oleh beberapa orang mungkin dikata sebuah mukjizat. Tuhan juga membiarkan peristiwa ini terekam di video, sehingga bisa disaksikan oleh seluruh dunia. Mengapa? Mengapa Tuhan membiarkan Donald Trump (yang boleh dibilang sebagai orang paling terkenal di dunia) dihajar di depan umum pada telinga kanannya (dan sebagian telinganya itu robek), namun lolos dari maut secara luar biasa (dan mungkin dikata mukjizat oleh beberapa orang), suatu peristiwa yang jelas adalah campur tangan Allah? Mengapa tanda ini diberikan Tuhan kepada Amerika? Menurut kepercayaan saya, peristiwa ini melambangkan sesuatu yang sangat penting bagi Amerika sebagai sebuah bangsa dan bahwa ini ada hubungannya dengan kisah Alkitab tentang pengkhianatan terhadap Yesus di Taman Getsemani. Sebelum saya lanjutkan, harap dicatat bahwa kami tidak membandingkan Donald Trump dengan Yesus. Sebaliknya, kami menunjukkan seturut kepercayaan kami bagaimana peristiwa ini memuat sebuah pesan atau simbol alkitabiah untuk Amerika sebagai sebuah bangsa. Pertama-tama, Donald Trump mengalami luka yang cukup parah di bagian telinga (bagian atas telinganya benar-benar robek), namun dia baik-baik saja (dan banyak orang menggambarkan hasil peristiwa ini sebagai sebuah mukjizat).
Luka di telinga ini mengingatkan orang tentang kisah Injil yang menceritakan peristiwa di Taman Getsemani. Di sana, hamba Imam Besar bernama Malkhus diputus telinganya, namun Yesus membuat mukjizat untuk menyembuhkannya.
Tercatat pada Yohanes 18:10, Santo Petrus adalah yang memutus telinga kanan hamba yang bernama Malkhus itu. Coba perhatikan kisah Injil ini, yang putus adalah telinga kanan hamba itu. Donald Trump juga mengalami luka di telinga kanannya. Mukjizat penyembuhan telinga hamba itu merupakan mukjizat publik terakhir Yesus sebelum Dia disalib dan wafat. Oleh sebab itu, penyembuhan telinga jelas dihubungkan dengan Tuhan kita Yesus Kristus dalam Injil. Telinga kanan Trump terkena peluru yang ditembakkan dari senapan bertenaga tinggi dan telinganya robek sebagian. Darah mengucur dari telinga kanannya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa telinganya memang terluka, namun Donald Trump baik-baik saja.
Menurut kepercayaan saya, letak dan sifat spesifik dari luka yang dialami Donald Trump itu sesuai dengan mukjizat Yesus yang terkenal. Luka itu didapatkan Trump ketika nyawanya selamat secara menakjubkan, suatu peristiwa telah disaksikan oleh seluruh dunia dan disebut sebagai mukjizat. Saya percaya bahwa peristiwa ini bermaksud menunjukkan bahwa sama sekali tidak ada hal lain yang boleh dianggap sebagai sebab keselamatan nyawa Donald Trump, selain Yesus Kristus, Dia yang adalah Allah benar dan manusia benar. Kedua, luka di telinga yang menonjol (dengan bagian telinganya benar-benar robek) bermaksud mengarahkan perhatian kita kepada kisah Taman Getsemani, sebab yang terjadi di Taman Getsemani adalah suatu pengkhianatan. Ini pengkhianatan paling signifikan dalam sejarah. Di Taman itu, Yesus Kristus dikhianati oleh Yudas, dan peristiwa ini mengakibatkan penangkapan serta wafat Yesus. Meskipun Donald Trump punya masalah cukup besar, dia pada kenyataannya melambangkan apa yang tersisa dari pemerintah Amerika yang sah. Oposisi yang berkonspirasi melawan dia - yang telah melibatkan penuntutan politik yang tidak masuk akal selama bertahun-tahun dan telah tereskalasi menjadi upaya pembunuhan baru-baru ini - merupakan pengkhianatan luar biasa besar dan kudeta secara de facto terhadap Amerika. Ada banyak orang yang berkata, tidak mungkin Dinas Rahasia Amerika Serikat membiarkan anak usia 20 tahun itu naik ke atas atap, tempat dia bisa menembak langsung ke arah Donald Trump dalam jarak sekitar 183 meter. Orang ini (atau orang lain, kalau anda yakin ada penembak lain) mampu membidik sedemikian rupa, dari jarak seperti itu; fakta ini menurut pendapat kami menunjukkan, bahwa Donald Trump pastinya dikhianati oleh orang-orang tertentu yang mengaku bekerja untuk pemerintahan Amerika Serikat, namun sebenarnya berusaha melawan pemerintahan itu.
Menurut beberapa orang, bukti audionya menunjukkan secara konklusif bahwa jumlah penembaknya ada beberapa orang.
Kesimpulan adanya beberapa penembak yang didukung oleh bukti-bukti yang kuat, semakin mengindikasikan adanya konspirasi, dan ini membuat selamatnya nyawa Donald Trump menjadi lebih mencengangkan dan mukjizatnya bahkan lebih besar. Fakta-fakta ini dan serta fakta-fakta lainnya menunjukkan, menurut pandangan kami, bahwa serangan 13 Juli itu merupakan sebuah pengkhianatan besar/pekerjaan orang dalam. Oleh karena itu, mirip dengan yang terjadi di Taman Getsemani, upaya pembunuhan 13 Juli merupakan pengkhianatan monumental – sebuah pengkhianatan terhadap Amerika. Selain itu, seseorang yang kami kenal bernama Sean Michael Wilson, seorang Katolik tradisional dan sahabat biara kami, hadir pada reli Trump dan duduk tepat di belakang Trump ketika penembakannya terjadi. Kesaksiannya sebagai saksi mata membantu untuk membantah mereka yang secara keliru mengklaim bahwa peristiwa itu adalah rekayasa. Tidak, itu adalah penembakan sungguh-sungguhan.
Dari sudut pandang saya, saya tidak bisa melihatnya dari depan. Tetapi dari belakang, terlihat jelas ada noda kemerahan atau seperti merah jambu yang mencoreng rambut pirangnya dari telinga kanannya, sampai sekujur bagian belakang kepalanya. Dan saya percaya bahwa ini adalah campur tangan Allah. Seperti yang sudah saya sebutkan, saya Katolik tradisional. Saya kuat mendukung Biara Keluarga Terkudus dan materi mereka. Dan saya sangat menyarankan siapa saja agar melihat materi mereka. Ketiga, peristiwa-peristiwa di Taman Getsemani (termasuk luka di telinga kanan yang menonjol, sebuah mukjizat, dan pengkhianatan) berulang kali digambarkan dalam Injil sebagai sesuatu yang menyedihkan/mendukakan. Pada Matius 26 kita membaca bahwa di taman itu, Tuhan Yesus mulai merasa sedih dan berduka, dan Tuhan berkata: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.”
Di Lukas bab 22, kita membaca bahwa di Taman itu, para murid tertidur karena dukacita atau kesedihan.
Maka, selain luka di telinga kanan yang menonjol, sebuah mukjizat dan pengkhianatan, peristiwa di Taman Getsemani juga diwarnai dengan kesedihan. Berikut ini kata-kata terakhir Donald Trump sebelum dia ditembak:
Donald Trump berkata:
Donald Trump lalu ditembak dan Tuhan turun tangan untuk menyelamatkannya. Pada akhir kalimatnya, Donald Trump merujuk kepada sesuatu yang benar-benar menyedihkan. Menurut kami, itu bukan hanya suatu kebetulan. Ini adalah kaitan lain dengan Taman Getsemani. Bahkan, berikut ini tanda resmi dari Butler Farm Show, tempat acara reli Trump dan upaya pembunuhannya terjadi. Tanda resmi itu dikelilingi oleh taman. Selain itu, Butler Farm Show menampilkan para tukang kebun dan makanan hasil kebun. Dan juga, dalam Matius 26:46, kita membaca bahwa kata-kata terakhir Yesus sesaat sebelum Dia dikhianati adalah “Lihat, yang mengkhianati Aku sudah mendekat!”
Kata dalam bahasa Yunani ἰδού [idu] berarti lihat. Dan, setelah merujuk pada apa yang benar-benar menyedihkan, kata-kata terakhir Donald Trump sebelum dia ditembak adalah sebagai berikut:
Ia berkata:
Bahkan, di bagian pidatonya ini, tepat sebelum dia ditembak, Donald Trump berulang kali berkata “lihat”. Itu juga adalah kaitan lain dengan Taman Getsemani. Dan juga, di Taman Getsemani, darah mengucur dari kepala Yesus, dan seturut Matius 26:39, Tuhan Yesus jatuh tersungkur. Ini adalah gambar Donald Trump yang sedang jatuh tersungkur berlumuran darah selama penembakan itu. Menarik juga bahwa hal yang sangat menyedihkan yang dirujuk oleh Trump, tepat sebelum dia ditembak, adalah grafik tentang jumlah imigrasi gelap yang mencengangkan dan sudah terjadi sekian lama.
Termasuk di dalamnya ada orang-orang berbahaya, kejam dan pelanggar hukum, serta para musuh negara yang tak terhitung jumlahnya yang masuk Amerika Serikat, membanjiri negara tersebut. Harap dicatat ya: kami bukannya berkata bahwa setiap orang yang masuk Amerika tanpa izin adalah orang berbahaya atau pelaku kekerasan atau musuh. Tetapi jutaan orang non-Amerika yang telah masuk negara tersebut secara ilegal merupakan invasi secara de facto. Hal ini secara fundamental akan mengubah, atau bahkan menghancurkan Amerika.
Masuk akal jika sebelum dia ditembak, Donald Trump merujuk pada invasi yang merupakan pengkhianatan monumental terhadap Amerika yang dilakukan oleh para pemimpin yang tidak sah di Washington. Sebelum melanjutkan, harus kami catat ada beberapa hal yang dilakukan dan didukung oleh Donald Trump, baik pada perkara moral maupun dalam beberapa kasus terkait kebijakan luar negerinya, yang sangat tidak kami setujui. Pada perkara-perkara tersebut, kami sangat kritis terhadap dia. Namun, betapapun besarnya kekurangan yang dia punya, Donald bukan seorang konspirator globalis. Dia itu tokoh politik utama yang boleh dibilang melambangkan rintangan terakhir terhadap pengambilalihan penuh Amerika dan dunia bebas oleh kaum sayap kiri, komunis dan globalis yang berkuasa secara tidak sah.
Oleh karena itu, Negara Bayangan dan para konspirator sangat menentang Donald Trump dalam upayanya mendapat kekuasaan. Itulah sebabnya mereka saat ini mencoba menjebloskannya ke dalam penjara dan secara politik menggugat hukum para pendukungnya.
Sekarang sudah dilakukan upaya pembunuhan yang berani untuk mencabut nyawanya di siang bolong, karena mereka putus asa untuk mencegahnya kembali mendapat kekuasaan. Oposisi yang mencengangkan terhadap Donald Trump dari kelompok Kiri dan dari Negara Bayangan melambangkan perlawanan jahat terhadap yang tersisa dari kebebasan, konservatisme serta hukum dan ketertiban di Amerika dan sebagian besar dunia. Hal dibahas ini dalam video-video kami berjudul: Jatuhnya Amerika ke dalam Komunisme dan Mengapa Sayap Kiri Mengamuk Melawan Trump dan Mendukung Pelanggaran Hukum. Mereka yang mengklaim bahwa tidak ada perbedaan antara orang seperti Donald Trump dan rezim tidak sah yang pada saat ini menduduki Washington, orang-orang itu salah besar. Coba pertimbangkan pembatalan kasus Roe v.. Wade, kasus hukum yang memberi “hak aborsi” pada tingkatan federal atau nasional. Ini salah satu contoh perbedaan yang sangat besar.
Ada alasan lipat tiga pengkhianatan Amerika ini cukup signifikan di mata Tuhan sehingga Ia mengizinkannya ditandai dengan serangkaian peristiwa luar biasa:
Waktu upaya pembunuhan ini juga mendukung kesimpulan bahwa ini adalah pengkhianatan orang dalam yang dilakukan oleh Negara Bayangan. Peristiwa ini terjadi tepat sebelum Konvensi Nasional Partai Republik dan tepat sebelum Trump memilih calon wakil presidennya. Dengan membunuh Trump sebelum ia menyebut calon penggantinya, Negara Bayangan bermaksud membuat kekacauan pada Partai Republik tanpa ada orang yang jelas untuk mengisi posisi Trump. Menarik juga bahwa tersangka penembaknya bernama Crooks (nama yang dalam bahasa Inggris berarti para penjahat), dan nama orang yang disebut-sebut sebagai kepala Dinas Rahasia adalah Cheatle (kata “cheat” dalam bahasa Inggris berarti berbuat curang). Menarik pula bahwa sebelum menjadi Presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, “nyaris direnggut ajal” ketika seorang penduduk asli Amerika menembaknya dari jarak dekat. Peristiwa tu terjadi hanya sekitar 14 mil barat daya Butler, Pennsylvania. Sekarang, Donald Trump - yang mungkin akan menjadi Presiden Amerika Serikat terakhir - nyaris direnggut ajal di daerah yang sama. Kami percaya bahwa Negara Bayangan telah berencana membunuh Trump, dan kemudian melakukan serangkaian “serangan teror” dalam negeri. Serangan teror palsu itu akan mereka tuduhkan kepada para pendukung Trump atau kaum konservatif yang digadang-gadang melakukan pembalasan. Narasi ini, lalu akan mereka gunakan untuk menggencet kaum konservatif, merampas hak-hak mereka, atau menjebloskan mereka ke dalam penjara. Negara Bayangan telah bertahun-tahun menyebarkan propaganda. Menurut propaganda mereka, ada ancaman nyata terhadap Amerika yang dapat ditemukan di kalangan warga negara Amerika berhaluan konservatif dan sayap kanan. Menyusul gagalnya upaya pembunuhan terhadap Donald Trump ini, ada kemungkinan Negara Bayangan masih berencana membuat “serangan teror dalam negeri” dan menuduh kaum konservatif atau pendukung Donald Trump melakukan pembalasan. Narasi palsu tersebut kemudian dapat mereka gunakan untuk mengalihkan perhatian dari upaya pembunuhan yang lancang terhadap Donald Trump ini, membuat kaos di Amerika Serikat dan semakin menggencet kaum yang disebut-sebut “sayap kanan”. Pendek kata, alasan peristiwa 13 Juli jelas bertepatan dengan aspek-aspek yang terjadi di Taman Getsemani adalah seperti Yesus dikhianati dan diserahkan kepada maut di Taman Getsemani, Amerika juga telah dikhianati dan diserahkan kepada maut oleh rezim tidak sah di Washington, invasi de facto terhadap negara tersebut, dan masih banyak lagi. Tuhan telah membiarkan pengkhianatan ini terjadi sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia, terutama dosa seksual dan percabulan (seperti yang sudah kami sebutkan dalam berbagai video). Maka, meskipun kami senang karena Donald Trump selamat dan Tuhan campur tangan untuk menyelamatkan nyawanya, menurut kami, peristiwa ini secara keseluruhan menandakan sesuatu yang mengkhawatirkan bagi Amerika. Upaya pembunuhan orang dalam terhadap Donald Trump (dan kejadian-kejadian luar biasa di sekitarnya), menurut saya, merupakan pertanda yang diberikan Tuhan kepada Amerika bahwa negara tersebut telah dikhianati dan sedang berada di ambang kematian. Itulah sebabnya saya percaya peristiwa ini punya hubungan begitu jelas dan tidak terpungkiri dengan peristiwa-peristiwa di Taman Getsemani dalam berbagai macam aspeknya. Di bulan Juli 2024, nyawa Amerika sebagai sebuah bangsa sedang tergantung pada seutas benang. Dan ini juga terlihat dari banyak hal yang terjadi di negara tersebut pada beberapa tahun terakhir. Yesus menggambarkan pengkhianatan-Nya di taman sebagai saat kuasa kegelapan. Menurut kepercayaan saya, sedang terjadi saat kegelapan yang dahsyat di Amerika, ketika anda mempertimbangkan semua kejahatan moral yang terjadi di negara tersebut, ditambah pengkhianatan terhadap negara itu oleh sebuah rezim yang tidak sah. Sekarang Tuhan kita Yesus Kristus, setelah dikhianati dan berserah nyawa dengan kuasa-Nya sendiri, tentu saja sudah bangkit kembali. Akankah Amerika, yang saat ini berada di ambang kematian, benar-benar musnah, atau akankah negara itu berlanjut dalam suatu bentuk yang baru? Akankah negara itu terjerumus ke dalam perang saudara dan kekacauan, dan menjadi terpecah-belah? Akankah ia terjerat dalam perang yang menghancurkan dengan negara asing? Atau, setelah pengkhianatan ini dan setelah mencapai ambang kematian, akankah Amerika mengalami kebangkitan singkat? Saya kira kita akan segera tahu, tetapi saya percaya bahwa Tuhan mengizinkan serangkaian peristiwa yang luar biasa ini terjadi di mata dunia (bertepatan dengan aspek pengkhianatan di Taman Getsemani) untuk memberi isyarat bahwa situasinya sangat genting. Tuhan sangat peduli dengan Amerika, dan itulah sebabnya kehancuran dan pengkhianatan terhadap negara tersebut (yang berhubungan dengan begitu mengenaskannya keadaan moral masyarakat yang secara umum) sangat menyedihkan.
Keadaan Amerika saat ini terhubung dengan peristiwa Kemurtadan Besar dan keadaan dunia secara keseluruhan. Untuk penjelasan soal yang sedang terjadi di Roma saat ini dan yang apa saja yang harus dilakukan, harap kunjungi situs internet kami vatikankatolik.id. Dan untuk menganut iman Kristen sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan dalam materi kami.
|
Mengapa Tuhan Selamatkan Trump – Pertanda Alkitab yang Gawat & Luar Biasa bagi Amerika
SHOW MORE
Latest News
Man riding his bike runs into a bull - video
Dog moves kitten from the middle of the street to the sidewalk - video
Virginia Realtor Found "Guilty" Of "Hate Speech" For Sharing Bible Verse In 2015 - video
Golden Retriever Carries Cat On A Sled - video
Florida deputy shot and killed during traffic stop by man who pulled out a rifle - video