Kunci untuk Memahami Yohanes 3:16
Desember 14, 2023
SUPPORT
Copy Link
https://endtimes.video/id/yohanes-3-16-alkitab/
Copy Embed
vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia

|

Bruder Peter Dimond, OSB

Yohanes 3:16 – ada begitu banyak orang telah salah paham tentang ayat ini, dan akibatnya mereka dengan celaka menyusun teologi sesat. Contohnya bisa kita lihat dengan sangat jelas kalau kita mencermati teks Yunani orisinal dari Yohanes 3:36. Yohanes 3:16 berkata demikian:

Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Berdasarkan ayat ini, banyak orang telah menyimpulkan bahwa keselamatan itu terjamin, kalau mereka percaya saja akan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi mereka benar-benar salah; karena ada tertuang dengan amat jelas dalam banyak ayat Perjanjian Baru, serta dalam konteks Yohanes bab 3 sendiri, bahwa percaya akan Yesus sehingga beroleh keselamatan berarti, mencakup dan mewajibkan mengikut Yesus serta melakukan firman-Nya. Tidak cukup percaya saja akan Dia.

Kenyataan ini terbukti kalau Yohanes 3:36 diterjemahkan dengan tepat; ini hanya beberapa ayat saja setelah Yohanes 3:16. Ingat ya, ketika Alkitab dahulu ditulis, tidak ada pembagian dalam bentuk bab dan ayat. Baru beberapa abad kemudianlah, ditambahkan bab dan ayatnya. Setiap kitab dalam Alkitab ditulis sebagai satu keseluruhan yang tidak terbagi-bagi. Jadi, yang kita baca dalam Yohanes 3:36 itu adalah bagian dari karya tulis yang sama yang memuat Yohanes 3:16, beberapa baris saja setelah ayat ini. Maka ada petunjuk penting dalam Yohanes 3:36 untuk memahami makna Yohanes 3:16 yang sesungguhnya.

Banyak terjemahan Yohanes 3:36 ke berbagai bahasa pada dasarnya terbaca seperti ini:

Terjemahan umum Yohanes 3:36 - “Barang siapa percaya akan Putra, ia beroleh hidup yang kekal: dan barang siapa tidak percaya akan Putra, ia tidak akan melihat hidup, namun murka Allah tetap ada di atasnya.”

Coba anda perhatikan pada terjemahan umum ini: kata “percaya” didapati pada kedua bagian ayat tersebut: Barang siapa percaya akan Putra, ia beroleh hidup yang kekal: tetapi barang siapa tidak percaya akan Putra (atau menolak Putra), ia tidak akan melihat hidup, namun murka Allah tetap ada di atasnya. Tetapi terjemahan itu tidak benar. Dalam bahasa Yunani orisinalnya, ada dua kata yang digunakan. Pesan Alkitab dan Yohanes 3 yang sebenarnya terungkap kalau kata-kata itu diterjemahkan dengan tepat.

Pada bagian pertama ayat itu, kita menemukan partisip dalam bahasa Yunani orisinalnya, πιστεύων (pisteuon), yang berarti “percaya”. Kata ini merupakan partisip aktif masa kini, nominatif, maskulin, tunggal, dari kata kerja πιστεύω (pisteuo) – “saya percaya”.

Namun pada bagian kedua ayat itu, kita menjumpai partisip yang lain: ἀπειθῶν (apeithon), yang berarti “tidak taat”. Kata ini adalah partisip aktif masa kini, nominatif, maskulin, tunggal, dari kata kerja ἀπειθέω (apeitheo) – “saya tidak taat”.

Di halaman 99 dari kamus bahasa Yunani-Inggris yang terkenal, Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature [Leksikon Yunani-Inggris Perjanjian Baru dan Literatur Kristiani Awal Lainnya], karya Bauer, Danker, Arndt dan Gingrich, yang dikenal sebagai BDAG, definisi utama ἀπειθέω (apeitheo) adalah “tidak menaati, tidak taat ....”

ἀπειθέω (apeitheo) ini adalah kata kerja sarat makna, yang mengungkapkan suatu penolakan umum dan secara keseluruhan untuk menuruti orang lain – orangnya pada kasus ini adalah Yesus. Penolakan untuk taat atau menuruti ini bisa mencakup menolak percaya akan klaim-klaim seseorang, tetapi juga bisa mencakup kegagalan untuk menaati perintah-perintah dan ketentuan-ketentuan seseorang. Itulah sebabnya makna utamanya adalah “tidak menaati”.

Jadi Yohanes 3:36 seharusnya diterjemahkan seperti ini:

Orang yang percaya akan Putra beroleh kehidupan kekal: dan orang yang tidak menaati Putra tidak akan melihat hidup, namun murka Allah tetap ada di atasnya.”

Atau

Barang siapa percaya akan Putra, ia beroleh hidup yang kekal: dan barang siapa tidak taat kepada Putra, ia tidak akan melihat hidup, namun murka Allah tetap ada di atasnya.” – Yohanes 3:36

Di sini kita bisa melihat, bahwa terjemahan benarnya menangkap sesuatu yang luar biasa penting – suatu kebenaran yang belum tentu terungkap oleh terjemahan yang sebelumnya. Kita melihat pada terjemahan yang benar, bahwa percaya akan Yesus Kristus sehingga beroleh keselamatan, berarti anda juga harus menaati diri-Nya. Supaya selamat melalui iman akan Yesus, anda juga harus melaksanakan firman-Nya.

Yohanes 8:51 – “Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.֨”

Matius 19:17 – “ … jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.”

Orang yang tidak taat kepada Putra tidak akan melihat hidup, namun murka Allah tetap ada di atasnya. Itu jelas memperkuat pernyataan kami dalam buku serta artikel kami tentang Pembenaran, bahwa dalam Perjanjian Baru, percaya akan Yesus sehingga beroleh keselamatan selalu berarti dan berpraanggapan melakukan dan menaati perintah Yesus. Itu terbukti dari konteks (atau melalui konteks lebih luas) dari perikop-perikop yang membahas keselamatan melalui iman akan Yesus Kristus.

Terjemahan tepat Yohanes 3:36 menerangkan makna Yohanes 3:16 yang sesungguhnya, dan sama sekali menentang teologi-teologi sesat yang membeludak, yaitu sola fide (keselamatan hanya karena iman) dan yang disebut-sebut “sekali selamat, tetap selamat”. Sebabnya ini adalah ἀπειθῶν (apeithon) – tidak taat kepada Putra, yang mengakibatkan orang menjadi terkutuk, tidak bisa dibatasi hanya kepada penolakan untuk percaya akan Yesus atau klaim-klaim-Nya saja. Namun kata itu juga berlaku pada kegagalan untuk menuruti perintah-perintah-Nya dan ketentuan-ketentuan-Nya dalam berbagai macam aspek kehidupan.

Orang-orang yang mempromosikan sola fide atau sekali selamat, tetap selamat, menentang ajaran Kitab Suci. Tidak cukup hanya percaya akan Yesus Kristus atau mengakui kepercayaan akan Dia. Anda harus menaati diri-Nya pula, kalau tidak anda akan terkutuk. Itu termasuk menaati segala perintah dan ajaran Yesus, mendengarkan Gereja-Nya dan menghindari dosa berat.

Kenyataannya, di dalam Yohanes 3:16, ketika berkata semua yang percaya akan Putra akan beroleh hidup kekal, ayat itu menggunakan partisip πιστεύων (pisteuon). Itu adalah partisip yang sudah kita bahas dan ditemukan dalam Yohanes 3:36, di mana kata itu langsung dibandingkan dengan ἀπειθῶν (apeithon) – tidak taat. Maka menurut Yohanes 3, ada πιστεύων (pisteuon) percaya akan Yesus sehingga beroleh keselamatan, dan juga ada ἀπειθῶν (apeithon) - tidak taat kepada Yesus sehingga beroleh pengutukan.

πιστεύων (pisteuon) – “percaya” adalah kata yang kita temukan di dalam kedua ayat itu, di Yohanes 3:16 dan Yohanes 3:36. Dan dalam Yohanes 3:36, kata itu langsung dibandingkan dengan ἀπειθῶν (apeithon) “tidak taat”, dan karena itu membuktikan bahwa πιστεύων (pisteuon) – “percaya” akan Putra sehingga beroleh keselamatan (dalam Yohanes 3:16) mencakup dan mewajibkan ketaatan kepada Putra.

Sehubungan makna Yohanes 3:16 yang sebenarnya, poin kami juga diperkuat oleh bukti lain dalam Yohanes 3, segera setelah Yohanes 3:16-18.

Di dalam Yohanes 3:16-18, kita menemukan ayat yang terkenal yang sudah kita bahas, dan sebuah pesan tentang perlunya percaya akan Yesus.

Yohanes 3:16-18 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”

Pada Yohanes 3:19-21, kita lalu membaca berbagai pernyataan:

  1. Tentang “hukuman” atau “penghakiman” atas “perbuatan-perbuatan jahat”
  2. Tentang orang-orang yang “berbuat jahat”, tentang
  3. Tentang “perbuatan-perbuatan” yang menjadi nampak.

Yohanes 3:19-21 - “Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;  tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Pernyataan-pernyataan ini langsung ada setelah Yohanes 3:16-18. Ini juga jelas menunjukkan bahwa ajaran Yesus dan Alkitab yang sebenarnya adalah iman akan Putra Tunggal Allah yang akan mengaruniakan keselamatan adalah iman yang harus mencakup ketekunan dalam perbuatan-perbuatan baik atau pekerjaan-pekerjaan baik.

 Sebab Yesus berkata, bahwa

“Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” – Matius 16:27

Dan ke dalam Neraka, akan dicampakan-Nya semua orang yang melakukan kejahatan.

Matius 13:41-42 - “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Bagi Yesus, percaya akan Dia sehingga beroleh keselamatan berarti mengikuti dan menjaga firman-Nya serta perintah-perintah-Nya; ini terlihat sangat jelas dari terjemahan Yohanes 3:36 yang benar. Iman saja tidak akan menyelamatkan atau membenarkan orang, seperti yang kita baca pada Yakobus 2:24:

Yakobus 2:24 – “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”

Fakta bahwa taat kepada Kristus, berbuat baik dan menghindari dosa berat diperlukan untuk keselamatan, ditemukan di sepanjang Perjanjian Baru.

Ibrani 5:9 – “Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.”

Roma 6:16 - “ …  kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran ....”

Rasul Paulus sendiri, seorang umat beriman Kristus yang sejati, kenyataannya berkata dalam 1 Korintus 9:27, bahwa dirinya sendiri bisa menjadi ditolak atau dianggap tidak layak; yaitu dia bisa kehilangan pembenaran.

1 Korintus 9:27 - “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”

Paulus dalam bahasa Yunani menggunakan kata ἀδόκιμος (adokimos), yang berarti terdiskualifikasi atau ditolak. Kata ini dalam Perjanjian Baru jelas mengacu kepada orang yang ditolak, reprobate dalam bahasa Inggris: orang yang berada dalam keadaan pengutukan. Contohnya bisa dilihat pada Roma 1:28 dan 2 Timotius 3:8. Kedua ayat ini menggunakan bentuk-bentuk dari kata yang sama untuk menggambarkan orang yang tak dibenarkan atau orang fasik.

St. Paulus, seorang umat beriman yang dibenarkan, sedang mengajarkan bahwa dia bisa kehilangan pembenaran atau keselamatan, seandainya dia melakukan atau gagal melakukan hal-hal tertentu.

Tentunya di samping Yohanes 3:16, ada beberapa ayat yang disalahgunakan atau disalahpahami orang-orang untuk menyebarkan injil sesat sola fide (keselamatan hanya karena iman). Namun fakta bahwa iman, taat kepada Kristus, menuruti Gereja-Nya yang satu dan sejati, dan menghindari dosa berat diperlukan semua-muanya itu untuk keselamatan, jelas tertuang dalam ajaran Yesus dan di sepanjang Perjanjian Baru.

SHOW MORE