vatikankatolik.id - Saluran dalam Bahasa Indonesia | |
Anti-Paus Fransiskus - Mengapa Ia Bukan Paus | Gereja Vatikan II Tidak Katolik Bruder Peter Dimond, OSB Pada sebuah pertemuan di tanggal 29 Mei 2023 Fransiskus kembali mengucapkan suatu bidah yang luar biasa besar. Fransiskus bercerita bahwa dia menegur seorang wanita, karena wanita itu membuat dua orang anak berkonversi masuk Katolik. Bidah terang-terangan dari Anti-Paus Fransiskus ini jelas semakin membuktikan bahwa kami sekarang dan sejak dulu sungguh-sungguh benar dalam narasi kami tentang Fransiskus serta posisi sesatnya pada perkara ini. Berikut ini terjemahan bahasa Indonesianya. Bagian yang relevan akan saya kutip. Fransiskus menyatakan:
Jadi, yang keluar dari Anti-Paus Fransiskus ini adalah bidah terang-terangan dan anti-Katolik. Yang diwartakannya itu adalah injil sesat. Dan perbuatannya ini sendiri adalah bukti bahwa dia seorang bidah manifes dan bukan Paus. Meskipun peristiwa ini adalah contoh yang sangat jelas ajaran bidah yang keluar dari Anti-Paus Fransiskus, dia sebenarnya sudah sering mengajarkan bidah ini, seperti yang sudah kami buktikan dalam materi kami. Harap tonton video kami yang menyanggah orang-orang tertentu soal Fransiskus dan proselitisme untuk mendapat lebih banyak kutipan lainnya.
Contoh terakhir ini juga kembali menguak betapa tidak jujurnya para pembela sekte Vatikan II ketika mereka berbohong kepada kepara pemirsa mereka dan berkata bahwa Fransiskus hanya menolak “memaksa orang” menjadi Katolik, atau hanya menolak Injil Kemakmuran. Tidak, dia tidak hanya menolak hal-hal itu saja, seperti yang terbukti dari kutipan ini. Fransiskus juga menolak upaya mengonversikan orang agar menganut iman Katolik (atau meyakinkan orang lain akan iman tersebut) - dan itu dilakukannya berulang-ulang kali. Ini telah terbukti. Jadi jangan anda dengarkan para pembela Kontra-Gereja Vatikan II yang tidak jujur dan sesat itu. Mereka sudah dibantah sama sekali. Dan juga, perhatikan pula bagaimana Fransiskus mendefinisikan proselitisme dengan arti “mengonversikan orang”. Definisinya tentang proselitisme mencakup upaya-upaya untuk mengonversikan dan meyakinkan. Itu penginjilan yang sah dan perlu. Dia mengutuknya, dan dengan demikian ia mengutuk ajaran Gereja serta Injil sejati. Ironis pula, bahwa ketika Fransiskus mengecam proselitisme, dia menjadi marah dan justru berproselitisme terhadap wanita itu dengan posisinya yang bidah. Beberapa orang juga tampaknya tidak menyadari bahwa seandainya pun Fransiskus kadang-kadang berkata bahwa orang harus menjadi Katolik dan menolak agama A atau B – suatu hal yang tidak pernah dia katakan - dia tetap seorang bidah manifes pada perkara ini. Sebabnya, para bidah biasa berkontradiksi diri, seperti yang diajarkan oleh Paus Pius VI. Itulah yang terjadi pada Nestorius, Pelagius, dll. Ketika para bidah berkontradiksi diri, mereka harus dipandang berpegang pada makna yang bidah dari pernyataan-pernyataan mereka. Itulah ajaran Gereja. Jadi, umpamanya pun Fransiskus kadang-kadang mencoba mengonversikan orang dari agama non-Katolik (dan dia tidak pernah melakukan hal ini), dia tetap seorang bidah karena dia mengutuk upaya-upaya untuk mengonversikan orang pada banyak kesempatan lain. Ini mirip pendukung aborsi yang terkadang mengaku menentang aborsi. Kalau mereka berulang kali mendukung aborsi dengan perkataan dan perbuatan mereka, tidak ada gunanya mereka terkadang mengaku menentang aborsi. Mereka dianggap pro-aborsi. Dan juga, tidak ada bedanya bahwa Fransiskus terkadang berkata, “ayo, beritakan Injil' atau “ayo, berevangelisasi', atau menggambarkan suatu tindakan sebagai “aksi kerasulan” karena - seperti yang sekali lagi ditunjukkan oleh contoh ini - dalam pemahamannya yang sesat mengenai evangelisasi, pemberitaan Injil, dan aksi kerasulan, hal-hal tersebut tidak selaras dengan upaya mengonversikan orang dan menarik orang keluar dari bidah-bidah serta agama-agama sesat. Pemahamannya tentang evangelisasi, pemberitaan Injil, dan aksi kerasulan bersifat bidah. Jadi, terbukti sekali lagi bahwa Fransiskus beranggapan meyakinkan orang akan agama Katolik dan mengonversikan orang masuk agama itu adalah perbuatan terlarang dan salah. Dia seorang bidah manifes dan Anti-Paus. Bersikeras mengakui persekutuan dengan Fransiskus berlawanan dengan ajaran Katolik. |
Fransiskus Marah karena Orang Masuk Katolik
SHOW MORE
Latest News
"Cardinal" says sodomitic acts can be considered to be "Eucharistic" - New "Cardinals" are pro-"LGBT"
"Cardinal Radcliffe defends controversial 2013 text on homosexual acts"
Ohio Senate Passes Bill Aimed At Outlawing Criticism Of Israel, Criminalizing The Gospel - video
"Congress showed solidarity with the Jewish people by lighting a menorah to commemorate Hanukkah" - video
"Pro-LGBT creator of Jubilee mascot 'Luce' unveils nativity scene for Vatican exhibition"